Pada Senin siang (19/3) di Kantor Pengurus Besar Nadhatul Ulama (NU), Kramat Raya mengundang 27 Kabupaten termasuk Kutai Timur untuk melakukan penandatangan Mou Tanam Jagung antara Kementerian Pertanian, Kabupaten, dengan PB NU.
Acara MOU yang dihadiri oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, ketua PB NU K.H Said Agil Siradj, Sekjen Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram, Sekjen Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Anwar Sanusi serta 27 bupati termasuk Bupati Kutai Timur, Ismunandar bertujuan untuk lebih meningkatkan keterampilan maupun kualitas produk budi daya komoditas jagung ini serta aspek lainnya seperti pembiayaan dan lain sebagainya.
“Makanya dalam forum ini, sengaja kami minta Kemenkop dan UKM memberikan wawasan dan pencerahan program apa yang nantinya bisa disinergikan,” jelas ketua PBNU Said Aqil dalam sambutannya.
Mentan Andi Amran Sulaiman pun mengapresiasi acara ini dan akan memberikan bantuan budidaya jagung berupa bibit maupun pupuk.
Mentan juga mengatakan bahwa hasil panen jagung ini akan diekspor ke luar negeri melalui penampung yang ditunjuk oleh Mentan.
Ditemui seusai acara, Bupati Kutai Timur Ismunandar mengatakan bahwa kerjasama yang diadakan PB NU dengan 27 Kabupaten termasuk Kutim sangat bagus sekali. Karena kerjasama ini akan menumbuhkan sektor agrobisnis di Kutim semakin maju dan berkembang pesat.
“ Dalam isi perjanjian kerja bersama antara PBNU dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim berkaitan dengan jagung. Pihak PBNU dan Kementan akan menyediakan bibit dan pupuk, sementara pihak pemkab hanya menyediakan lahan dan petani,” ucap Ismunandar.
Mengenai lahan dan calon petani sebagai syarat yang diajukan oleh PBNU, Ismunandar mengatakan bahwa Pemkab sudah menyiapkannya.
Untuk lahan, Ismunandar mengatakan bahwa Pemkab telah menyiapkan 3500 hektar yang tersebar di 18 kecamatan.
Mengenai calon penerima dalam hal ini para petani, Pemkab telah melakukan pendataan melalui tenaga penyuluh dan upt yang berada di desa-desa.
Setelah dilakukan pendataan, para petani ini akan diberikan penyuluhan dan pendampingan oleh para penyuluh kita.
“ Pemkab tidak akan melepas para petani begitu saja, harus diberikan pengertian mengenai tata cara menanam jagung yang baik dan benar, sehingga dalam setiap tahunnya hasil panen jagung di Kutim semakin meningkat,” ujar Ismunandar.
Ismunandar berharap dengan adanya tanam jagung ini bisa meningkatkan pendapatan para petani di Kutim. Apalagi di dalam MOU sudah tertuang dengan jelas bahwa hasil panen para petani di Kutim akan dibeli oleh para penampung yang bekerjasama dengan PBNU, Kemenkop dan UKM, serta Kementan. (Adv.HS)