Jakarta,Gpriority- Pada bulan Agustus 2018, ekspor nonmigas di Indonesia tercatat 14,43 Milyar USD. Jumlah ini mengalami peningkatan 3,43 persen dibandingkan bulan yang sama di tahun sebelumnya. Penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) secara tidak langsung mampu meningkatkan volume ekspor para eksportir.
“Kinerja ekspor bulan Agustus 2018 terbantu oleh peningkatan dolar AS atas rupiah. Sehingga, neraca perdagangan nonmigas masih terjaga tetap surplus meski terdapat tekanan di sisi yang lain,” ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Secara kumulatif seperti dijelaskan Mendag Enggartiasto Lukita ekspor nonmigas Januari–Agustus 2018 mencapai USD 108,69 miliar. Nilai ini tumbuh 10% dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar USD 98,79 miliar. Mendag Enggar tetap optimistis target pertumbuhan ekspor nonmigas 11% untuk tahun 2018 dapat dicapai meski terdapat kontraksi perdagangan di awal paruh kedua tahun ini.
Beberapa komoditas utama ekspor nonmigas yang berkontribusi terbesar terhadap peningkatan ekspor Januari–Agustus 2018 adalah bijih, kerak, abu logam (HS 26), besi, baja (HS 72), berbagai produk kimia (HS 38), bahan bakar mineral (HS 27) dan kertas/karton (HS 48). Kenaikan ekspor beberapa komoditas tersebut disebabkan penguatan harga ekspor. Menguatnya harga ekspor terindikasi dari kenaikan nilai ekspor yang lebih besar dari kenaikan volumenya. (Hs)