Kendari, GPriority.co.id – Ketua Umum PMI, yang juga mantan Wakil Presiden RI ke-10 DR (H.C) Drs. H M Jusuf Kalla melantik Pengurus PMI Sultra periode 2023-2028 oleh di Kantor Gubernur Sultra pada Senin (28/10).
Jusuf Kalla yang didampingi Sekda Sultra, Drs. H Asrun Lio.,M.Hum.,Ph.D mengingatkan kembali jika pelantikan tersebut bertepatan dengan 28 Oktober yang diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda, sehingga sangat penting untuk tetap menjaga perdamaian melalui persatuan dan kesatuan.
“Sumpah pemuda menyatukan kita semua. Hal ini sejalan dengan tujuan PMI, yakni selain bertindak karena kemanusiaan, juga turut serta menjadi pelopor terciptanya kedamaian. Kalau tercipta kedamaiman, maka tidak ada konflik yang bisa memicu dibutuhkannya tindakan kemanusiaan,” kata Jusuf Kalla.
Menurutnya, PMI selama ini terus berupaya memberikan pertolongan kepada sesama, tanpa melihat latar belakang.
“Awal terbentuknya PMI ini memang karena perang, namun kini hampir semua bencana alam yang terjadi di Indonesia, melibatkan PMI. Baik itu bencana yang ditimbulkan karena konflik antar manusia maupun bencana karena alam. Disitulah tugas PMI bersama masyarakat dan berbagai pihak terkait untuk bersama-sama memberikan bantuan,” jelasnya.
Dia melanjutkan, kini PMI juga terlibat dalam penanaman pohon sebagai antisipasi jangka Panjang terhadap perubahan iklim yang terjadi di Indonesia, sekaligus sebagai upaya pencegahan, seperti menghijaukan kembali daerah-daerah gersang, memperbaiki lingkungan yang sudah rusak, dimana kesemuanya dalam rangka meminimalkan terjadinya tindakan kemanusiaan.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Ketua Umum PMI ini mengungkapkan rasa terima kasih kepada Ketua PMI Sultra yang telah kedua kali memimpin serta bersungguh-sungguh membangun PMI Sultra dengan baik.
“Mari tetap laksanakan tugas ini sebagai amal ibadah. Tak lupa kepada semua pihak, termasuk Pemerintah Provinsi Sultra yang telah banyak membantu PMI,” pesannya.
Sementara itu, mewakili Pj Gubernur, Komjen Pol (P) Dr (H.C) Andap Budhi Revianto.,S.I.K.,M.H, Sekda Sultra, Drs. H Asrun Lio.,M.Hum.,Ph.D menyampaikan sambutan selamat datang kepada Ketua Umum PMI, DR (H.C) Drs. H M Jusuf Kalla, karena ditengah kesibukan padat, namun telah berkenan datang ke Bumi Anoa Sultra.
“Bapak Pj. Gubernur menitip salam dan ucapan terimakasih karena Bpk Ketua Umum PMI telah berkenan datang ke Sultra, apalagi ditengah padatnya agenda-agenda sosial kemasyarakatan hingga perdamaian di Indonesia dan juga dunia. Pak Pj. Gubernur juga menghaturkan permohonan maaf, sebab siang ini harus tiba ke Jakarta untuk berkoordinasi dengan beberapa kementrian,” ungkapnya.
Sekda Sultra ini mengatakan, sejarah mencatat bahwa PMI didirikan pada 17 September 1945, beberapa bulan setelah proklamasi Indonesia. Pembentukannya terjadi ditengah tantangan besar dihadapi bangsa Indonesia, sebagai respon terhadap kondisi darurat akibat perang.
“Ini bukan sebagai langkah administrative, melainkan sebuah panggilan kemanusiaan mendalam, untuk memberikan bantuan medis yang sangat dibutuhkan oleh rakyat. Dalam situasi penuh ketidakpastian,PMI lahir sebagai symbol harapan dan solidaritas, menegaskan bahwa dalam setiap krisis, ada ruang untuk kepedulian dan pengabdian kepada sesama,” katanya.
Dia menambahkan, seiring berjalannya waktu, PMI tumbuh menjadi organisasi dinamis dan adaptif, mencerminkan semangat kolektif banggsa dalam menghadapi tantangan. Dengan membangun jaringan luas dan solid di seluruh pelosok negeri, PMI mampu memberikan respon cepat dan efektif terhadap berbagai bencana alam, konflik, dan berbagai situasi darurat lainnya.
“Kita ketahui bersama, dalam UU Nomor 1 Tahun 2018, dijelaskan bahwa PMI merupakan perhimpunan nasional berlandaskan asas perikemanusiaan dan sukarela, tanpa membedakan bangsa, golongan, maupun paham politik. Menjalankan tugasnya, PMI senantiasa berpegang teguh terhadap prinsip dasar Gerakan internasional palang merah dan bulan sabit merah, yaitu kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan, dan keuniversalan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sekda Sultra ini mengatakan, PMI Sultra telah menunjukan komitmen dalam melaksanakan berbagai kegiatan kemanusiaan, seperti pelayanan kesehatan, donor darah, kesiapsiagaan bencana, dan pengembangan masyarakat. Ketersediaan darah saat ini baru mencapai 60 persen dari kuota diperlukan.
“Tantangan ini justru memicu semangat kita untuk berkolaborasi dan memperkuat dukungan. Setiap tetes darah yang disumbangkan, bukan hanya berfungsi untuk menyelamatkan nyawa, tetapi juga menyalakan harapan baru bagi saudarakita membutuhkan. Ini adalah panggilan untuk Bersatu dalam misi mulia, mengingatkan kita bersama, kita dapat mewujudkan perubahan yang berarti dalam kehidupan sesama,” terangnya.
Dia mengakui, relawan PMI Sultra terus bergerak dengan semangat dan upaya maksimal, meskipun menghadapi berbagai keterbatasan. Kontribusi dalam pemerintah, terutama upaya mendukung dalam penyediaan pelayanan darah bagi yang membutuhkan, penanggulangan bencana, dan wabah, menunjukkan dedikasi yang tak tergoyahkan.
“Dengan komitmen yang kuat, PMI Sultra bertekad untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya donor darah, memastikan ketersediaan darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini adalah wujud nyata dari solidaritas dan kepedulian, yang menegaskan bahwa dalam setiap langkah, harapan dan kehidupan selalu dapat dihadirkan bersama,” katanya lagi.
Melalui kesempatan itu, Sekda Sutra mengungkapkan, data pada rumah sakit di 17 kabupaten/kota yang berada di Sultra, ada 6 kab/kota yang belum melakukan donor darah melalui rumah sakit atau UTD yaitu Kabupaten Konawe Kepulauan, Muna Barat, Buton Selatan, Buton Tengah, Buton Utara, dan Buton, dan 11 kabupaten/kota lainnya yang sudah memiliki rumah sakit bank darah dan utd tetapi belum sepenuhnya efektif melakukan donor darah.
“Ada beberapa hal yang menjadi hambatan dari permasalahan tersebut diantanya sarana dan prasarana untuk melakukan donor darah masih terkendala beberapa keterbatasan yakni bangunan gedung, bank darah, laboratorium, peralatan, tenaga para medis teknologi transfusi darah (pttd), dan sarana penunjang lainnya. Mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan beberapa upaya yang komprehensif dan berkelanjutan dari berbagai pihak. dengan kerjasama yang baik antara pmi, pemerintah, rumah sakit, masyarakat, dan pihak swasta, diharapkan masalah kekurangan darah dapat teratasi dan ketersediaan darah di sulawesi tenggara dapat terpenuhi,” harapnya.
Melalui kesempatan itu juga, mewakili Pj Gubernur dan atas nama pemerintah provinsi sulawesi tenggara menyampaikan selamat dan sukses kepada pengurus yang telah dilantik pada hari ini, diharapkan seluruh jajaran pengurus PMI Sultra yang dilantik, dapat menjalankan tugas, fungsi dan tanggung jawab dengan baik.
“Tentu menjadi harapan kita semua kepada pengurus yang dilantik pada hari ini untuk mengemban amanah dan dapat menjawab tantangan yang dihadapi PMI Sultra. Saya berpesan kepada para pengurus yang telah dilantik pada hari ini,” pesannya.
Foto: Pemprov Sultra