Statement Optimis dari 34 Gubernur pada Ritual kendi Nusantara di Titik 0 IKN

Jakarta-GPriority.co.id, Satu liter air dan dua kilogram tanah dari 34 provinsi ke lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur dilanjutkan dengan kemah bersama Presiden Jokowi 13 dan 14 Maret 2022. Tanah dan air dari penjuru Nusantara dimasukkan dalam kendi terbuat dari tembaga yang disebut Kendi Nusantara dan air tanah dalam Kendi Nusantara akan diletakkan di Titik Nol IKN.

Presiden mengatakan bahwa “tanah dan air yang dibawa oleh 34 Gubenur telah kita satukan ditempat yang akan menjadi lokasi ibu kota Nusantara. Ini merupakan bentuk dari kebhinekaan kita dan persatuan yang kuat diantara kita dalam rangka membangun ibu kota Nusantara ini”.

Berikut statement optimis dari 34 Gubernur pada Ritual kendi Nusantara di Titik 0 IKN :
1. DKI Jakarta, Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta
“Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kaltim, Kota Jakarta tetap akan menjadi pusat kegiatan perekonomian,”
“Meski IKN dipindahkan dari wilayah Jakarta, kita dukung dan Jakarta tetap akan menjadi pusat kegiatan perekonomian,”
“Proses pembangunan IKN baru di Kaltim diharapkan berjalan lancar, tepat kualitas, tepat biaya dan tepat waktu,”

2. Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah
“secara simbolik, ini tanah air. Ada tanah dan air. Ada persatuan, ada kontribusi secara visual,”
“Dukungan Kolektif untuk IKN bukan hanya proyek orang per orang, pejabat atau mereka yang ada di pusat pemerintahan. Namun dengan dimintanya gubernur se Indonesia datang membawa tanah dan air ke IKN, maka menunjukkan IKN adalah proyek bersama anak bangsa, mudah-mudahan ini menjadi spirit Keindonesiaan,”

3. Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim
“sumpah Palapa yang diikrarkan Mahapatih Gadjah Mada termaktub kata Nusantara yang maksudnya pulau-pulau yang sangat banyak ini adalah satu rangkaian ketika pulau-pulau itu bersatu (NUSANTARA) maka Bhinneka Tunggkal Ika Tanhana Dharma mangrwa kita wujudkan bahwa kebinekaan ini harus di dalam satu kesatuan dan kebenaran tidak mendua, hal tersebut termaktub dalam buku Nagarakartagama karya Mpu Prapanca dan Sutasoma karya Mpu Tantular,”

4. Jawa Barat, Ridwan Kamil Gubernur Provinsi Jawa Barat
“Ini menyimbolkan, tanah dan air dari Jawa Barat akan bersatu dalam tanah Ibu Kota Nusantara,”

5. Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace Wakil Gubernur Bali
“tanah dan air yang ada di Pura Pusering Jagat merupakan tanah suci pusat kosmologi dunia sekaligus pusat samudera, sebagai cikal bakal terbentuknya dunia dan segala kehidupan di dalamnya,”
“Dengan memohon tanah dan air di Pura Pusering Jagat diharapkan Ibu Kota Negara (IKN) pada saatnya nanti tidak hanya sebagai pusat pemerintahan Republik Indonesia tetapi juga sebagai pusat orientasi bangsa Indonesia. Sekaligus menjadi cikal bakal tumbuhnya kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia,”
“Dengan pengambilan tanah dan air di Pusering Jagat kita berharap nanti hubungan pemerintah pusat dengan Bali benar-benar terjaga dan kuat,”

6. Banten, Andika Hazrumy Wakil Gubernur Banten
“Gerabah dari tanah liat kan memang salah satunya industri kerajinan di Banten yang berasal dari peradaban masa lalu,”

7. Lampung, Arinal Djunai Gubernur Lampung
“Gajah Mada sering melintas dari Nusa Tenggara ke Jawa hingga ke Sumatera. Maka saya ambil tanah itu dari lokasi yang sering disinggahi Gajah Mada yakni di Tanggamus dan Pesisir Barat,”
“Dasar itu yang saya jadikan landasan, agar IKN Nusantara ini dengan doa dan upaya usaha menjadi pilihan yang terbaik sebagai Ibukota Negara pada masa yang akan datang,”

8. Jambi, H Al Haris Gubernur Jambi
“Tanah yang kami bawa Tanah Pilih Jambi, Istana Kesultanan Melayu Jambi. Juga cikal bakal berdirinya Jambi. Sedangkan air dari Telago Rajo di Candi Muara Jambi, dulunya lokasi itu tempat para biksu dari Asia Tenggara menimba ilmu di Jambi, dengan luas lokasi 3.000 hektare. Air Telago Rajo memiliki PH 8,”

9. Sumatera Utara, Edy Rahmayadi Gubernur Sumatera Utara
“Saya ambil dari tanah Deli, karena itu pusat awal ibu kota Sumut dan ada sejarahnya. Makanya saya bawa tanah dan air Deli, semoga memberikan kebaikan bagi ibu kota negara yang baru,”
“Insya Allah, pembangunan berjalan dengan baik. Itu cita-cita, semoga membesarkan bangsa kita dan lebih dipandang lagi serta menjadikan kebanggaan seluruh rakyat Indonesia,”

10. Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Gubernur Sulsel
“Semua mendukung IKN ya. Sulsel ini siap men-support Ibu Kota Negara di Kaltim ini,”
“Tentu semakin kita tingkatkan kerja sama, terlebih setelah Kaltim menjadi IKN,”

11. Sumatera Barat, Mahyeldi Gubernur Sumbar
“Inilah tanah, air kita. Indonesia, Tanah Air. Maka kita harus jaga tanah air kita. Simbolik apa yang muncul dari itu? Keberagaman,”

12. Aceh, Nova Iriansyah Gubernur Aceh
“Diharapkan tanah dan air yang dibawa dari Aceh ini dapat menjadi kekuatan perjuangan dan kekuatan agama agar pondasi pendirian IKN nantinya menjadi kuat,”
“filosofi lain dari tanah dan air Aceh itu adanya kekuatan dan kemandirian daerah dalam membentuk struktur negara, sesuai dengan hadiah maja Aceh, “Adat bak poteumeureuhom, hukom bak syiah kuala,”
“Kemudian, hukom bak syiah kuala, adalah bentuk daerah dengan nuansa religi yang sangat kental, jadi poin agamis tentang hukum keagamaan masuk kedalam sila terpenting penegakan pedoman rakyat Aceh. Terkait IKN, kita juga berharap nantinya ibu kota baru negara ini juga punya pondasi seperti hadiah maja Aceh tersebut,”

13. Maluku, Murad Ismail Gubernur Maluku
“Dua media yang disatukan Bersama tanah dan air dari 34 Provinsi dapat berdampak meningkatkan dan mempererat hubungan toleransi umat beragama di tanah air,”

14. Kalimantan Utara, Zainal Arifin Paliwang Gubernur Kalimantan Utara
‘’Di mana tanah dipijak, di situ langit dijunjung. Itu yang ingin kita sampaikan dengan tanah dari Kesultanan Bulungan. Bicara Republik Indonesia tidak lepas dari kiprah kerajaan yang menjadi ciri khas nusantara. Sejarah itu juga yang harus selalu diingat,’’

15. Sulawesi Utara, Olly Dondokambey Gubernur Sultra
“Hari ini bersama Presiden Joko Widodo dalam upacara prosesi penyatuan tanah dan air Nusantara yang dibawa dari Sulut di Titik Nol Ibu Kota Nusantara. Saya membawa tanah dan air dari Sulawesi Utara yang diisi dalam ‘Belanga Tanah’ dan ‘Buluh’,”

16. Sulawesi Tenggara, Ali Mazi Gubernur Sultra
“Saya sangat yakin kelak dengan berdirinya IKN baru di Kaltim akan membawa perubahan yang lebih baik lagi untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
”Ya, karena ini untuk kepentingan bangsa dan negara. Tentu kita dari Sulawesi Tenggara mendukung sepenuhnya,”

17. Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura Gubernur Sulawesi Tengah

18. Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar Gubernur Sulbar
“Kalau di Sulbar, semua tanah satu kilogram diambil dari enam kabupaten. Juga air yang kita ambil dari ketinggian gunung di Mamasa sebagai simbolis yang diambil dari ketinggian di atas gunung di Mamasa. Sebuah simbolis bahwa Sulbar mendukung IKN,”
“Pada prinsipnya Sulawesi Barat sangat mendukung percepatan proses pembangunan IKN,”

19. Papua, Gubernur Papua yang diwakili oleh Asisten Bidang Umum Setda Provinsi Papua Y. Derek Hegemur, SH MH Didampingi Plt.Kepala Biro Umum Dan Protokol Provinsi Papua Elpius Hugi membawa tanah dari bumi Cendrawasih, yang merupakan simbol dari 29 Kabupaten / Kota.
“29 Kabupaten/Kota yang ada di Papua sebagai simbol dalam mendukung pembangunan Ibu Kota Negara “Nusantara” di bumi Kalimantan.

20. Papua Barat, Dominggus Mandacan Gubernur Papua Barat
“Ke depan, semua urusan penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan pimpinan kepada masyarakat yang berhubungan dengan kepala negara ataupun kepala pemerintahan, ataupun kita berhubungan dengan menteri terkait ini kan tidak terlalu jauh lagi, dan ini dari sisi juga sudah lebih murah lagi,”

21. NTB, Zulkieflimansyah Gubernur Nusa Tenggara Timur
“Kita harapkan tanah Tambora bisa memberikan inspirasi bagi IKN untuk bisa menggetarkan dunia. Tidak dipandang sebelah mata, tapi akan mengubah wajah dunia,”
“air awet muda yang berasal dari Gunung Rinjani akan menghadirkan gagasan serta ide-ide baru dan awet muda. Sehingga mampu kompatibel dengan perkembangan zaman,”

22. NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat Gubernur bersama Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi “Doakan kami agar tanah dan air dari rahim Flobamorata menuju Kalimantan Timur untuk membangun Ibu Kota Negara baru kita Nusantara, menjadi kekuatan dan kebanggaan Indonesia,”
“Bagi Nusa Tenggara Timur ini sesuatu yang baik karena kami lihat bahwa pemerataan ekonomi itu dapat dilakukan sehingga ibu kota baru yang akan ada ini memberikan pertumbuhan baru bagi kawasan, baik di Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, bahkan Papua,”

23. Kepri, H Ansar Ahmad Gubernur Kepri
“Saya kira sangat baik prospeknya ke depan. Kaltim mempunyai wilayah cukup besar dan bicara prospek pengembangan kawasan pusat bisnis dan ekonomi pasti cepat berkembang. Selain posisi Kalimantan sangat strategis berada di tengah Indonesia, sehingga dari mana saja mudah dijangkau,”
“Tanah kami bawa dari pusat Kerajaan Melayu Kepri di Lingga serta airnya dari Sumur Air Empu Putri dari Pulau Penyengat. Yang kami bawa ini mempunyai nilai sejarah dan harapannya semoga tanah dan air yang menyatu memiliki kekuatan membangun negeri ini kedepannya,”

24. Riau, Syamsuar Gubernur Riau
“Tanah dan air Riau datang kemari datang bersama untuk Indonesia dan hadir di sini untuk Ibu Kota Negara Nusantara,”

25. Kalimantan selatan, Sahbirin Noor Gubernur Kalimantan Selatan
“Semoga air dan tanah yang kita bawa ini dapat memberikan keberkahan, kebaikan, serta keselamatan, baik bagi banua kita maupun buat daerah IKN nantinya,”

26. Kalimantan Barat, Sutarmidji Gubernur Kalbar
“Di sini kita bisa meletakkan kaki kiri ke selatan bumi dan kaki kanan ke utara bumi. Tanah yang didedikasikan sebagai pondasi IKN di kawasan yang sangat strategis ini diharapkan mampu memberi kemudahan dalam gerak langkah pembangunan,”

27. Kalimantan Tengah, Edy Pratowo Wakil Gubernur Kalimantan Tengah
“Sebuah peristiwa langka yang menjadi simbol penyatuan seluruh elemen bangsa menuju Indonesia baru,”


28. Bengkulu, Rohidin Mersyah Gubernur Bengkulu
“penyatuan air dan tanah tersebut merupakan simbolisasi yang mencerminkan bahwa IKN Indonesia merupakan satu kesatuan dari seluruh Nusantara,”
“Seluruh masyarakat dapat memunculkan rasa memiliki terhadap IKN Nusantara dan harus melihat seluruh provinsi di Indonesia dengan kacamata yang sama, dengan kita membawa air dan tanah, secara simbolisasi kita harus diperhatikan dengan porsi yang sama dan adil,”

29. Sumatera Selatan, Herman Deru Gubernur Sumsel
“Batang Hari Sembilan filosofinya menggambarkan keberagaman suku, budaya, adat dan istiadat masyarakat Sumsel. Meski masyarakat Sumsel hiterogen namun dalam kehidupan sehari-hari tetap rukun, saling menghormati satu sama lain,”
“Kita ingin menyampaikan pesan bawa dulunya di Sumatera Selatan ada kerajaan besar bernama Sriwijaya di abad ke 7 yang mampu menyatukan pulau-pulau besar dimana kekuasaannya membentang dari Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, bahkan sebagian Nusantara meliputi Sumatera hingga pulau Jawa,”

30. Gorontalo, H. Idris Rahim Wakil Gubernur Gorontalo
“Tanah yang kami serahkan kepada Presiden ditaruh dalam sebuah wadah dengan balutan kain dengan sulaman karawo, dan air dalam sebuah kendi. Tanah dan air dari Gorontalo kemudian disatukan oleh Presiden dalam bejana Nusantara,”

31. Babel, Abdul Fatah Wakil Gubernur Bangka Belitung
“Tanah dan air ini menjadi simbol bahtera hidup di lahan yang baru,”

32. DIY, ) Sri Sultan Hamengku Buwono X Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
“Saya kira kita memberikan tanah maupun air itu dari Bumi Mataram secara simbolik seperti dilakukan teman yang lain juga mengambil tanah dan air dari tempat yang mereka anggap mempunyai nilai,”


33. Maluku Tengah, Abdul Gani Kasuba Gubernur Malut
“Penyatuan tanah dan air seluruh Indonesia dalam gentong Nusantara dimaknai sebagai bentuk keberagaman dan penyatuan masyarakat Indonesia agar selalu menjaga tanah air Bersama”

34. Kalimantan Timur, Isran Noor Gubernur Kaltim
“pemindahan dan pembangunan IKN ini merupakan terobosan luar bisa dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berhasil mewujudkan rencana dari tiga presiden sebelumnya yaitu Presiden Ke-1 RI Soekarno, Presiden Ke-2 RI Soeharto dan Presiden Ke-6 SBY (Susilo Bambang Yudhoyono),”
“Saya kira tadi akan berdampak luas dari segi pemerataan dan keadilan pembangunan di seluruh nusantara ini. Karena kalau kita tarik garis silang begini maka ibu kota ini berada pada titik silang itu. Jadi dampak semuanya apakah itu ekonomi, pembangunan, dan segala kesejahteraan masyarakat akan mengikutinya secara otomatis,” (Noz/Berbagai Sumber.Foto.Istimewa)