Tahun 2019, United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization(UNESCO) menetapkan Kota Ambon sebagai City of Music.
Menurut Staf Ahli Menteri Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi Kemenparekraf/Baparekraf, Ari Juliano Gema dalam siaran persnya yang dikirim pada Senin pagi (2/11/2020), yang menjadi alasannya, karena Ambon menjadikan budaya sebagai pilar dalam bermusik. “Ambon memiliki semua aspek dalam budaya musik. Banyak musisi asal Ambon yang berprestasi di tingkat nasional dan internasional. Selain itu, ciri khas musik tradisionalnya mendukung kota Ambon sebagai kota kreatif musik dunia. Berbekal alasan itulah maka di tahun 2019, UNESCO menetapkan Ambon sebagai City of Music,” kata Ari Juliano.
Walikota Ambon, Richard Louhenapessy menyambut gembira dengan penetapan tersebut. Untuk memperingati setahun Ambon sebagai City of Music, Pemerintah Kota Ambon seperti dijelaskan Richard menginisiasi acara konser musik secara virtual bernama Colorful Ambon City of Music. “ Kami sengaja menggelarnya secara virtual, sebab hingga saat ini pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia. Selain itu yang menjadi alasan lainnya adalah agar bisa menjangkau audience lebih luas lagi,” kata Richard.
Dalam acara konser musik yang digelar pada Sabtu lalu (31/10/2020) terdapat beberapa agenda yang ditampilkan,seperti live music performance yang diisi musisi lokal dan nasional, launching kurikulum muatan lokal pendidikan yang berbasis musik pada tingkat SD dan SMP, juga peluncuran program pariwisata bertema musik (music tourism).
Selain itu, Pemerintah Kota Ambon juga memberikan apresiasi berupa Tahuri Award 2020 kepada para pemangku kepentingan dan musisi Ambon yang berjasa dalam kemajuan industri musik di Ambon, serta fashion show yang melibatkan berbagai desainer lokal guna memperkenalkan dan mempopulerkan batik Ambon.
Richard dalam sambutannya pada Sabtu lalu (31/10) berpesan kepada pelaku industri musik khususnya di Ambon untuk selalu menjaga keunikkan dan identitas diri. “Dua hal ini yang harus kita pertahankan. Sehingga, musik itu benar-benar menjadi representative masyarakat di kota Ambon,” ujar Richard.
Sementara itu dalam siaran persnya pada Senin (2/11/2020), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, menyambut baik pagelaran Colorful Ambon City of Music. Menurut Wishnutama, “Ambon City of Music menjadi kebanggaan Indonesia, karena dalam hal ini Ambon menjadi satu-satunya kota di Asia Tenggara, yang berhasil menjadi kota kreatif berbasis musik. Hal ini dikarenakan, musik telah menjadi bagian dari identitas yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat Ambon. Oleh karena itu, gelar yang disematkan oleh UNESCO sangat sesuai dengan kota Ambon,” kata Wishnutama.
Wishnutama berharap melalui Ambon City of Music ini masyarakat dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam bermusik serta memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia. (Hs.Foto.dok.Kombik Kemenparekraf)