Jakarta,Gpriority-Setiap tahunnya banyak sekali lulusan Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK) memilih untuk kuliah di luar negeri. Penyebabnya beragam, dari sekadar mengikuti tren, karena lebih bergengsi, ingin merasakan tinggal di luar negeri, ingin sekaligus traveling, hingga merasa butuh untuk menimba ilmu di negeri orang.
Sama halnya dengan memilih kampus di dalam negeri, memilih kampus di luar negeri tidak selamanya mudah. Ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan.
1.Kejar sesuatu yang Anda minati
Setiap orang memiliki minat masing-masing dalam suatu bidang, tetapi nampaknya banyak mahasiswa yang kehilangan kesempatan untuk mengikuti minatnya karena mereka lebih memilih program yang dapat menjamin karir mereka. Hal ini tentu saja menjadi beban, akibatnya banyak sekali pelajaran yang tidak mampu diserap oleh mereka. Berbekal alasan itulah, Universitas di Selandia Baru menggabungkan minat dan keahlian. Hasilnya banyak mahasiswa yang lulus dengan hasil yang memuaskan.
2.Biaya pendidikan
Ada baiknya, kita mencari tahu dengan rinci, berapa banyak biaya yang harus kita keluarkan untuk menyelesaikan studi di kampus dan negara tertentu. Untuk meringankan biaya, carilah informasi berbagai beasiswa yang ditawarkan oleh pemerintah negara tersebut atau lembaga-lembaga donor lainnya. Jepang, Australia, Austria, Amerika Serikat (AS), Jerman, Belanda, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam dan Selandia Baru adalah beberapa negara yang rutin memberikan beasiswa bagi pelajar internasional, termasuk Indonesia.
Cek juga website kampus tujuan. Biasanya, mereka akan mencantumkan informasi tentang program beasiswa yang tersedia di kampusnya.
3.Belajar melampaui kurikulum
Hingga saat ini masih banyak universitas yang membatasi pemikiran Anda dengan peraturan-peraturan sekolah yang tradisional. Hal ini tentu saja akan membuat Anda merasa terkungkung (terpenjara) dikarenakan dalam setiap harinya harus menghabiskan waktu untuk belajar dan belajar.
Beda halnya dengan pendidikan di Selandia Baru. Universitas di sana lebih menekankan kepada pendekatan pengajaran yang inovatif dengan menghargai teori dan praktik. Seluruh program mata kuliah memperkenalkan siswa ke situasi kehidupan nyata sehingga memberi mereka awal yang baik untuk terjun ke dalam sebuah industri . Selain program tersebut, mahasiswa internasional di Selandia Baru diberikan kelonggaran waktu untuk bekerja paruh waktu setiap semester (hingga 20 jam per minggu) dan purna waktu (40 jam per minggu) selama liburan semester.
4.Keluarga
Tinggal di luar negeri selalu lebih mudah jika Anda memiliki keluarga di sebuah kota atau kota tetangga. Mereka tidak hanya menyediakan dukungan moral dan emosional akan tetapi juga keamanan. Ketika sesuatu terjadi pada Anda, kerabat akan membantu. Ini juga merupakan hal bagus, karena ketika Anda merasa rindu akan rumah, mereka berada di sana untuk Anda.
5.Cuaca
Di beberapa tempat cuacanya sangatlah parah. Anda sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu tentang cuaca negara tersebut sebelum membuat keputusan. Jika Anda merasa tidak bisa bertahan di cuaca-cuaca tertentu, karena alasan pribadi atau kesehatan, maka universitas-universitas di negara tersebut mungkin tidak akan menjadi pilihan ideal.
6.Galilah lebih dalam dan lakukan penelitian
Siswa yang baru menyelesaikan program A-level atau kualifikasi lainnya akan menjumpai mata kuliah yang asing bagi mereka. Bahkan Anda dapat sering menjumpai mata kuliah yang benar-benar berbeda dari yang Anda bayangkan mengenai nama mata kuliahnya.
Cara terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah dengan melakukan penelitian dan mengenal lebih dalam program yang akan diambil. Cari tahu lebih lanjut tentang durasi pembelajaran untuk mendapatkan gelar tersebut, lihat modul yang tercakup dalam setiap program yang akan Anda ambil, dan identifikasi program yang paling diminati.
7.Pengajaran Bahasa
Beberapa universitas hanya memiliki jurusan yang bahasa pengantarnya hanya bahasa lokal meskipun universitas lainnya menawarkan pilihan lain seperti bahasa lokal dan bahasa inggris. Contohnya, hampir semua universitas lokal di Italia mengajarkan jurusan mereka dengan menggunakan bahasa Italia, meskipun univeritas Amerika di Italia mengajar dalam bahasa Inggris.
Terkadang ini mungkin merupakan persyaratan untuk mendapatkan visa pelajar. Contohnya Jerman, memiliki pendidikan yang sempurna dan gratis. Namun, bahasa Jerman tingkat tinggi dibutuhkan di sebagian besar jurusan yang diajarkan di Jerman.
Jadi, sebaiknya cari tahu terlebih dahulu apa bahasa pengantar yang digunakan universitas tersebut. Jika Anda belum mempelajari bahasa pegantar di universitas tersebut, jangan berasumsi bahwa Anda akan memahaminya karena tinggal di sana. Sebab Ini akan memberikan Anda beban. (Hs)