Bali Masuk Daftar Destinasi yang Perlu Dihindari Pada 2025, Ada Apa?

Jakarta, GPriority.co.id – Bali, salah satu pulau terkenal di Indonesia, belum lama ini masuk daftar destinasi yang perlu dihindari pada 2025.

Destinasi wisata yang dikenal sebagai Pulau Dewata tersebut, bahkan menduduki posisi pertama dalam daftar “No List” 2025 yang dirilis oleh produsen panduan perjalanan Fodor’s.

Daftar ini bertujuan menyoroti destinasi yang popularitasnya justru memicu berbagai dampak negatif, seperti kerusakan lingkungan dan tekanan sosial.

Fodor’s mencatat bahwa lonjakan pariwisata setelah pandemi membawa konsekuensi serius bagi Bali, termasuk produksi sampah yang tak terkelola.

Data tersebut menunjukkan jika Bali menghasilkan 1,6 juta ton sampah per tahun, dengan 33 ribu ton plastik mencemari sungai, pantai, dan laut.

Overtourism juga memengaruhi kehidupan masyarakat lokal, mengancam ekosistem hingga identitas budaya Bali.

Pakar wisata berkelanjutan Kristin Winkaffe, menegaskan pentingnya perubahan agar Bali tetap menjadi destinasi favorit tanpa kehilangan keasliannya.

“Pariwisata yang berlebihan memengaruhi inti kehidupan masyarakat Bali. Tanpa perubahan, kita tidak hanya mempertaruhkan pemandangan yang indah. Kita berisiko kehilangan identitas budaya itu sendiri,” ujar Kristin.

Bali yang kental akan kebudayaannya, mulai pudar akibat *overtourism* / Foto : Visit Bali

Meski begitu, Fodor’s tidak menyerukan pemboikotan melainkan mengimbau peningkatan kesadaran dan keberlanjutan demi menjaga keseimbangan antara pariwisata dan kelestarian lingkungan.

Lebih lanjut, menurut data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, pulau ini dikunjungi sekitar 5,3 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2023.

Hal itu telah mendongkrak perekonomian tetapi membebani infrastruktur, sehingga pantai-pantai yang dulunya bersih kini terkubur di bawah tumpukan sampah.