Jakarta, GPriority.co.id – Aspal Buton menjadi satu diantara 3 aspal alam terbesar di dunia selain di Amerika dan Iran. Bahkan aspal Buton juga telah dimanfaatkan sejak zaman hindia-belanda, pada tahun 1924.
Namun masalah impor aspal buton sayangnya tidak bisa ditindaklanjuti pada pemerintahan Presiden Jokowi sampai dengan saat ini, menurut Drs. Basiran, M.Si., mantan Pj. Bupati Buton.
Kendati demikian, Basiran berharap pada pemerintahan Prabowo-Gibran nantinya dapat berfokus pada swasembada aspal Buton.
“Artinya, saat Pak Jokowi stop impor aspal itu artinya kita harus memanfaatkan produk hasil bumi Indonesia aspal buton, untuk bisa digunakan oleh negara baik jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, maupun jalan desa. Dengan swasembada aspal, salah satunya dapat meningkatkan devisa negara,” jelas Basiran.
Namun, sampai saat ini swasembada aspal terkendala karena belum adanya teknologi yang bisa mengganti produk aspal minyak dari luar negeri.
“Oleh sebab itu, Buton membutuhkan investasi baik dari luar negeri maupun luar negeri untuk membangkitkan semangat nasionalisme penggunaan produk dalam negeri. Selain itu juga membuka peluang tenaga kerja lokal di Buton dan secara nasional. Karena untuk mengurangi pengangguran, pemerintah daerah harus mendatangkan investasi sebesar-besarnya, agar pengangguran bisa berkurang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Basiran yang siap kembali maju pada Pilkada 2024 nanti, mengaku siap berkomitmen untuk mendorong swasembada aspal di Kabupaten Buton. Sehingga nantinya dapat membantu mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Kedepan saya harapkan pemerintahan Prabowo-Gibran bukan lagi menjual raw material aspal ke luar negeri, tapi membangun industri pengolahan aspal, sehingga aspal luar negeri yang kita impor bisa diganti dengan aspal Buton. Begitupun juga dengan kebijakan negara yang berpihak pada penggunaan aspal Buton,” tutur Basiran.
Foto :