Maumere, GPriority.co.id – Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur dilaporkan meletus pada Senin (4/11) kemarin. 10 orang dilaporkan tewas akibat bencana alam tersebut, dan ribuan jiwa juga terancam.
Dilaporkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia, Gunung Lewotobi Laki-Laki meletus sekitar tengah malam.
Gunung tersebut memuntahkan abu tebal berwarna cokelat setinggi 6.500 kaki ke udara dan abu panas menghantam beberapa desa, membakar rumah-rumah termasuk rumah dari biarawati Katolik di daerah tersebut.
Hal ini dilaporkan oleh Firman Yosef, seorang pejabat di pos pemantauan Gunung Lewotobi Laki-Laki, seperti dilansir dari CBS News.
Lebih lanjut Yosef mengatakan, material vulkanik terlempar hingga 3,7 mil dari kawah gunung berapi, menyelimuti desa-desa dan kota-kota terdekat dengan berton-ton puing vulkanik. Kondisi tersebut membuat penduduk terpaksa mengungsi.
Abdul Muhari, juru bicara BNPB Indonesia, mengatakan jika tim penyelamat masih mencari jenazah yang tertimbun reruntuhan rumah.
Muhari mengatakan, semua jenazah termasuk seorang anak, ditemukan dalam radius 2,4 mil dari kawah. Ia mengatakan saat ini setidaknya ada 10.000 orang yang terdampak letusan di enam desa.
Seorang Biarawati Meninggal Akibat Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki Flores Timur
Saat ini beberapa penduduk dilaporkan telah mengungsi ke rumah kerabat mereka, sementara pemerintah setempat menyiapkan sekolah untuk digunakan sebagai tempat penampungan sementara.
BNPB pun meningkatkan status peringatan gunung berapi tersebut ke tingkat tertinggi dan memperluas zona terlarang lebih dari dua kali lipat menjadi radius 4,3 mil setelah tengah malam pada hari Senin kemarin.
Seorang biarawati di desa Hokeng meninggal dan seorang lainnya hilang, kata Agusta Palma, kepala Yayasan Saint Gabriel yang mengawasi biara-biara di pulau mayoritas Katolik itu.
Dilihat dari foto dan video yang beredar di media sosial, menunjukkan berton-ton puing vulkanik menutupi rumah-rumah hingga atapnya di desa-desa termasuk Hokeng, tempat material vulkanik panas membakar bangunan.
Foto : Istimewa