
Perkembangan kasus Covid-19 di Bali semakin menunjukkan peningkatan. Hal ini menyebabkan peta penyebaran Covid-19 memburuk. Meski demikian, data penting terkait penanganan wabah untuk testing dan tracing tidak dipublikasikan ke masyarakat umum. Data tersebut antara lain jumlah suspek dan probable serta data jumlah penduduk yang dites beserta hasil tesnya.
Setelah kasus sempat menurun dan kasus aktif mulai melandai di bulan Oktober dan November 2020, kasus Covid-19 di Bali kembali meningkat diakhir tahun. Total kasus sudah mencapai 21530 kasus per 18 Januari 2020. Penambahan kasus dan jumlah kasus aktif mulai meningkat pada bulan Desember 2020 dan Januari 2021. Terdapat 4,3 kasus dalam 1000 populasi, lebih dari rata-rata nasional.
Kabupaten atau kota dengan total kasus tertinggi adalah Denpasar, Badung, dan Gianyar. Sedangkan kabupaten atau kota dengan presentase kasus aktif tertinggi adalah Jembrana, Tabanan, dan Badung. Kematian karena Covid-19 di Bali didominasi oleh lansia, dengan jumlah yang meninggal 281 orang atau 53,9% dari total kematian.
Lalu apa langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pemerintah Bali? Pemerintah provinsi dan daerah harus melakukan pengetatan kunjungan wisata tidak hanya pada masa liburan. Terapkan peraturan yang ketat sepeti swab wisatawan untuk negatif apabila tetap ingin menerima wisatawan, termasuk pengetahuan protokol kesehatan di lokasi wisata.
Pemerintah juga harus transparasi terhadap data indikator pandemi. Data seperti testing, tracing, dan bed occupancy rate ini akan berguna sebagai alat bagi masyarakat Bali untuk mengetahui kesungguhan pemerintah daerah dalam menangani pandemi.
Selanjutnya, pemerintah perlu membuat kebijakan-kebijakan strategis seperti melarang atau denda bagi pelanggar protokol kesehatan. Komunikasi krisis dari pihak otoritas yang jujur, trasnparan, dan menggunakan data saintifik yang sesuai dan menyeluruh sebagai acuan. Perhatikan kapasitas Health System untuk pasien Covid-19 dan pasien non Covid-19. (VIA)