Penulis: Aflaha Rizal Bahtiar | Editor: Lina F | Foto: YouTube Mofa Indonesia
Jakarta, GPriority.co.id – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memaparkan terkait kunjungan kerjanya di Havana, Kuba dalam menghadiri KTT G77 di Havana.
G77 yang menjadi kelompok kerja sama negara anggota PBB yang terdiri dari 134 negara berkembang memiliki agenda dalam memajukan kerja sama.
Dalam keterangannya yang disampaikan melalui YouTube Mofa Indonesia, Menlu Retno mengatakan bahwa krisis demi krisis di negara berkembang menjadi selalu terdampak.
“Saya juga menekankan pentingnya kesatuan dan solidaritas dari kelompok G77 karena dari satu krisis ke krisis lain negara berkembang selalu paling terdampak,” ungkap Menlu Retno Marsudi, Sabtu (16/9).
Ia juga menekankan, bahwa spirit Bandung menjadi lebih relevan untuk saat ini. Oleh karena itu, dalam menghadapi krisis yang berdampak di negara berkembang, Menlu Retno Marsudi juga menyampaikan tiga hal:
1. Pentingnya memperkuat multilateralisme, di mana G77 harus menjadi moral compass multilateralisme, solidaritas dan kemitraan yang saling menguntungkan.
2. Menekankan pentingnya G77 mendorong upaya memperkuat hak pembangunan bagi negara berkembang, termasuk hak untuk membangun industri hilir dan menjadi bagian dari rantai pasok global.
3. Indonesia mendorong perkuatan kerjasama STI dan siap untuk berkontribusi baik melalui NAM Centre for South-South Cooperation maupun kerja sama pembangunan Indonesia.
“Science, Technology, dan Innovation atau STI, memegang peran sangat penting.Oleh karena itu, G77 harus dapat mendorong akses lebih kuat bagi STI untuk negara berkembang,” lanjut Menlu.
“Dalam kaitan inilah Indonesia mendorong perkuatan kerja sama STI dan siap untuk berkontribusi baik melalui NAM Centre for South-South Cooperation maupun kerja sama pembangunan Indonesia,” ungkap Menlu Retno Marsudi.