Mungkinkah Ini Tanda Awal Stroke

Stroke adalah kondisi gawat darurat yang menyangkut sel otak, dan perlu ditangani secepatnya, karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit.

Stroke dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu terganggu atau berkurangnya pasokan darah akibat penyumbatan yang dinamakan stroke iskemik, dan pecahnya pembuluh darah yang disebut stroke hemoragik.

Kehadiran darah sangat penting bagi otak, karena tanpa darah otak tidak akan mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi, sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati, dan menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik.

Maka dari itu tindakan penanganan yang cepat dan tepat dapat meminimalkan tingkat kerusakan otak dan mencegah kemungkinan munculnya komplikasi.

Perlu diketahui, gejala stroke bervariasi, tergantung bagian otak yang mengalami kerusakan. Untuk gejala di otak kanan yaitu gangguan penglihatan, sulit berbicara, gangguan sensorik dan motorik, kesulitan menelan, kehilangan ingatan, kehilangan koordinasi tubuh, dan kognitif menurun.

Untuk gejala stroke di otak kiri diantaranya kesulitan bicara, bicara menjadi cadel, kesulitan berhitung dan menulis, tulisan mendadak menjadi jelek dan tidak karuan, sulit mengunyah, sulit mengancing baju, dan makan berceceran.

Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko stroke, salah satunya yaitu faktor kesehatan yang meliputi hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, obesitas, penyakit jantung, dan sleep apnea.

Faktor lain yang menyebabkan stroke yaitu faktor gaya hidup, yang tidak sehat seperti merokok, kurang olahraga atau aktivitas fisik, konsumsi obat-obatan terlarang, dan kecanduan alkohol. Faktor keturunan juga bisa menjadi penyebab seseorang mengalami stroke.

Untuk mencegah stroke, hal yang harus dilakukan yaitu hindari yang menjadi faktor resiko seperti yang sudah disebutkan di atas, dan juga jagalah asupan makanan, seperi mengonsumsi makanan yang bergizi. Hindari makanan yang terlalu asin dan berlemak, hal tersebut dapat meningkatkan jumlah kolesterol dalam darah dan risiko menimbulkan hipertensi yang dapat memicu terjadinya stroke. (Dw.foto.dok.Kemenkes)