Panasnya Bentrokan Perang, Lebih dari 19 Ribu Orang Mengungsi di Lebanon

Penulis: Aflaha Rizal Bahtiar | Editor: Dimas A Putra | Foto: Aljazeera.com

Jakarta, GPriority.co.id— Badan Imigrasi PBB (United Nation) menyebutkan, lebih dari 19.000 orang telah mengungsi di Lebanon sejak awal Oktober di tengah panasnya perang di dekat perbatasan Israel-Lebanon setelah perang Israel-Palestina.

Mengutip dari Aljazeera.com, perpindahan tersebut sebagian besar dilakukan untuk melarikan diri di wilayah Selatan Lebanon. Sementara beberapa orang lainnya pindah ke daerah lain.

“Kami memperkirakan jumlahnya akan meningkat seiring berlanjutnya ketegangan lintas batas,” ungkap juru bicara Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), Mohammed Ali Abunajela dalam pernyataannya (23/10).

Dari pihak berwenang Israel menyebutkan, 1.400 orang tewas dalam serangan Hamas. Sebagian besarnya adalah warga sipil.

Israel sejak itu telah membombardir Gaza tanpa henti, dan telah menewaskan lebih dari 15.000 orang yang sebagiannya adalah warga sipil.

Ketika Israel telah meningkatkan serangannya di Gaza, kelompok Hizbullah yang didukung Iran (berbasis di Lebanon) telah membalas serangan kepada Israel.

Beberapa komunitas telah diperintahkan untuk mengungsi di Israel. Sementara ribuan orang Lebanon telah meninggalkan perbatasan ke wilayah lain selatan, atau ke daerah yang dekat dengan Ibu Kota Beirut.

Abunajela mengatakan, pergerakan masyarakat yang pindah dari perbatasan Israel tidak membantu situasi yang sudah memburuk.

“Di tengah situasi ekonomi yang memburuk dan peningkatan kemiskinan yang signifikan di seluruh Lebanon, pengungsian internal dapat menambah tekanan pada sumber daya masyarakat yang menampungnya,” ungkapnya.