PLTA Kayan Cascade Bakal Jadi Pembangkit Listrik Terbesar di Asia Tenggara


Jakarta, Gpriority.co.id – Kerjasama Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade antara PT Kayan Hydro Energy dan Sumitomo Corporation baru saja di launching di Jakarta pada 6 Oktober 2022 lalu. PLTA Kayan Cascade yang digadang-gadang sebagai bagian dari komitmen Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 ini memiliki kemampuan yang mumpuni dalam bidang energi. Penasaran? Berikut ulasannya.

Dalam acara launching Kerja Sama Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade antara PT Kayan Hydro Energy (KHE) dan Sumitomo Corporation di Jakarta 6 Oktober 2022 lalu Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo menaruh perhatian kepada pengembangan PLTA Kayan Cascade yang bisa mengembangkan hingga sekitar 12 Gigawatt (GW). Dengan kemampuan itu, PLTA Kayan diproyeksikan menjadi pembangkit listrik terbesar se – Asia Tenggara. PLTA Kayan juga bakal menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia, bahkan berpotensi lebih besar dari PLTA Asahan.

PT KHE sendiri memanfaatkan area sepanjang sungai Kayan di Kalimantan Utara dan terdiri atas 5 bendungan dengan 5-6 turbin pembangkit tiap bendungannya. Sungai Kayan dipercaya memiliki volume air yang stabil saat kemarau maupun musim hujan, energi yang bisa diproduksi dan dikonsumsi pun cukup besar. Untuk kapasitas pada tahap pertama direncanakan sebesar 900 megawatt (MW) yang ditargetkan selesai pada tahun 2026. Lantas tahap kedua 1.200 MW, tahap ketiga dan keempat masing-masing 1.800 MW, serta tahap kelima 3.300 MW, yang masing-masing akan memakan waktu dua hingga tiga tahun dari tahap pertama..
PLTA Kayan Cascade yang membutuhkan investasi sebesar 17,8 miliar dolar AS ini diharapkan juga menjadi integrated economic zone. Dengan pengembangan PLTA Kayan Cascade, menurut pemerintah telah selaras dengan komitmen Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060. (PS/dbs)