Belakangan Bipang Ambawang menjadi topik perbincangan hangat diberbagai lini media. Makanan non halal ini menjadi viral setelah Presiden Joko Widodo menyebutnya dalam pidato pada Rabu (5/5/2021) lalu.
Video yang diunggah oleh Kementerian Perdagangan tersebut berisi mengenai ajakan Presiden Jokowi untuk membeli Bipang Ambawang secara online. Sontak saja pernyataan itu dianggap jangkal karena merujuk pada singkatan babi panggang, kuliner khas Kalimantan Barat.
Pernyataan Jokowi itu menjadi bahan pembicaraan netizen. Beberapa dari mereka menilai pernyataan presiden tidak etis. Sebab, mempromosikan kuliner non halal pada momen Ramadan. Bahkan beberapa dari mereka meminta Jokowi agar memberikan klarifikasi.
Namun yang dimaksud Bipang oleh Presiden adalah nama lain dari Jipang, sejenis cemilan yang terbuat dari tepung beras. Hal ini disampaikan oleh Fadjroel Rachman. Ia mengunggah tangkapan layar sebuah toko online yang menjual bipang.
“Ini Bipang atau Jipang dari beras. Makanan kesukaan saya sejak kecil hingga sekarang. Bipang atau Jipang dari beras ini memang makanan hit sampai sekarang ya. Nuhun,” tulis Fadjroel melalui akun Twitternya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Bipang berbahan dasar beras itulah yang ia kenal di kampungnya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi juga menyampaikan permohonan maaf. Dia meminta agar publik memahami konteks keseluruhan pidato Presiden Jokowi.
“Pernyataan bapak itu ditujukan untuk seluruh masyarakat Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya yang memiliki kekayaan kuliner nusantara dari berbagai daerah. Setiap makanan punya khas dan jadi favorit lokal,” kata Lutfi melalui akun Youtube Kementerian Perdagangan. (VIA)