
Pemilihan bupati dan wakil bupati Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur sudah berlangsung pada 9 Desember 2020 kemarin. Berdasarkan data real count dari laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rabu 16 Desember 2020, pasangan 03, Drs. H. Ardiansyah Sulaiman, M.Si dan H. Kasmidi Bulang, ST., MM (ASKB) unggul dengan perolehan suara sebanyak 46.084 atau 47 persen.
Adapun calon wakil bupati Kutim, Kasmidi Bulang sempat melakukan pencoblosan pada hari pemilihan di TPS 13, Desa Pinang, Raya, Dusun Danau Raya, Sangatta selatan dengan protokol kesehatan.
Kasmidi pada saat itu mengucapkan terima kasih kepada KPU dan masyarakat yang mau mematuhi protokol kesehatan pada saat pencoblosan. Ketika ditanya apakah yakin akan memenangkan Pilkada 2020, Kasmidi menjawab dirinya dan juga calon bupati Ardiansyah yakin menang jika melihat antusiasme masyarakat saat kampanye kemarin.
Sebelumnya Kasmidi juga pernah menjabat sebagai wakil bupati Kutai Timur periode 2016 – 2020. Namun pada 2 Juli 2020, Ismunandar yang merupakan bupati Kutai Timur terjaring OTT (Operasi Tangkap Tangan) oleh KPK, dan mengharuskan Kasmidi menjadi Pelaksana Tugas Bupati Kutai Timur dengan sisa jabatan 2020 -2021.
Kasmidi Bulang sendiri lahir di Sangatta Timur, Kalimantar Timur, 28 Agustus 1976, anak dari pasangan H. Bulang Haruna dan Busriati.
Kasmidi kecil menempuh pendidikan dasar di Kampung halamannya yaitu di SD Sangatta Kutai dan SMP Negeri Singah Geweh Sangatta. Menginjak remaja, pada tahun 1995, Kasmidi sekolah di Balikpapan, tepatnya di SMA Kartika. Pada saat itu kepindahannya ke Balikpapan yaitu untuk mewujudkan cita-citanya semasa kecil, yaitu menjadi TNI Angkatan Darat (AD).
“Cita-cita saya dulu, menjadi TNI AD, untuk mewujudkan cita-cita tersebut saya rela pindah sekolah saat mau masuk SMA dulu dari Sangatta ke Balikpapan. Namun Allah berkehendak lain, saya tidak lulus tes masuk,” ujar Kasmidi.
Di tahun 2004 Kasmidi merantau ke Makassar, Sulawesi Selatan untuk menimba ilmu perkuliahan di Universitas Veteran Republik Indonesia (UVRI), dan mendapatkan gelar S1 Teknik Pertambangan.
Perjalanannya mencari ilmu tidak berhenti disitu saja, ayah dari empat orang anak ini melanjutkan pendidikan S2 nya di Unversitas Mulawarman Samarinda pada tahun 2010.
Saat kuliah, suami dari pasangan Hj. Satriani ini terbilang cukup aktif dalam berorganisasi, bahkan Ia dipercaya memimpin sebagai ketua di beberapa organisasi yang diikutinya, seperti Himpunan Tambang UVRI Makassar, Forum Mahasiswa Tambang, dan HIKMA-KT cabang Makassar
Karena jiwa berorganisasi sudah mendarah daging, Kasmidi memutuskan untuk masuk ke organisasi kepemudaan di Kutai Timur, dan terpilih menjadi Ketua Dewan Perwakilan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesai (DPD-KNIP) Kutai Timur pertama dari hasil musyawarah daerah tahun 2002.
Saat itu Ia terpilih masuk ke parlemen sebagai perwakilan organisasi, kepemudaan dan memantapkan hatinya untuk terjun kedunia politik sebagai calon legislatif dari partai Golkar.
Adapun daerah yang didapatkannya pada saat pemlihan tersebut adalah, Muara Bengkal, Muara Ancalong, Busang, Telen, Muara Wahau, dan Kongbeng.
“Meskipun jauh dari Sangatta, saya tidak patah semangat, justru membuat semakin terlucut untuk membuktikan bahwa saya layak dan mampu menjadi wakil rakyat Kutai Timur,” ucapnya.
Kerja kerasnya berbuah manis, Ia akhirnya terpilih sebagai anggota DPRD Kutai Timur, periode 2004 – 2009. Dan pada pemilu berikutnya pun ia terpilih kembali sebagai anggota DPRD Kutai Timur periode 2009 – 2014 dan periode 2014 – 2019.
Pada tahun 2015, Kasmidi mencoba mengadu nasib dengan mencalonkan diri sebagai wakil bupati Kutai Timur, dan hasilnya ia pun memenangkan pemilu dan terpilih sebagai wakil bupati bersama Ismunandar yang menjadi bupati.
Semangatnya tak berhenti begitu saja, di tahun 2020 ini Kasmidi kembali mengadu nasib dengan mencalonkan diri sebagai wakil bupati Kutai Timur bersama calon bupati Ardiansyah.
Adapun visi pasangan calon Ardiansyah-Kasmidi adalah “Menata Kutai Timur Sejahtera untuk Semua”. Untuk mendukung visi tersebut maka ada misi yang akan dijalani, diantaranya :
- Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berbudaya, dan bersatu
- Mewujudkan daya saing ekonomi masyarakat berbasis sektor pertanian
- Muwujudkan pelayanan dasar bagi masyarakat secara proporsional dan merata
- Mewujudkan pemerintahan yang partisipatif berbasis penegakan hukum dan teknologi informasi
- Mewujudkan sinergitas pengembangan wilayah dan integritas pembangunan yang berwawasan lingkungan.