Sembuh dari Covid-19 kok Masih Nyesek Sih

Meski sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan keluar dari rumah sakit, banyak mantan pasien yang mengeluh masih sering sesak nafas dan merasa kelelahan.

Salah satunya adalah Agung (49 tahun) salah seorang pasien Covid-19 yang sempat di rawat di RSPAD Jakarta.

Menurut Agung yang diwawancarai via WhatsApp pada Senin (22/2/2021) dirinya dinyatakan sembuh setelah menjalani 25 hari perawatan. “Usai dokter mengecek CT dan Saturasi Oksigen, aku dizinkan pulang. Waktu itu CT saya 37.55 dan Saturasi Oksigen 99,” jelas Agung.

Namun setelah diizinkan pulang, Agung merasa masih lemas dan sesak nafas. Untuk itulah hingga saat ini Agung masih menggunakan tabung oksigen di rumah untuk membantu pernapasannya.

Selain sesak nafas dan lemas, mantan pasien Covid-19 lainnya juga sering mengeluhkan kelelahan yang biasanya disertai kelesuan, nyeri otot dan kelemahan.

Menurut Ketua Umum Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI),Dr.dr.Agus Dwi Susanto,Sp.P(K),FISR,FAPSR yang dihubungi via WhatsApp pada Senin (22/2/2021) apa yang dialami Agung dan beberapa penderita Covid-19 lainnya dikarenakan mereka sudah mengalami kasus Covid-19 yang berat bahkan masuk dalam critical ill, sehingga masih mengalami gejala meskipun sudah sembuh dari Covid-19.

Gejala sisa yang dimaksud, yakni bisa berupa terjadinya penyakit fibrosis pada paru. “ Fibrosis paru adalah gangguan pernapasan yang terjadi akibat terbentuknya jaringan parut di organ paru-paru. Kondisi ini akan menyebabkan paru-paru tidak berfungsi secara normal.Fungsi paru-paru yang tidak normal ini akan menyebabkan seseorang mengalami sesak napas, bahkan ketika hanya melakukan aktivitas ringan, seperti berjalan atau mengenakan pakaian,” jelas Agus.

Selain Fibrosis Paru, Journal of American Medical Association (JAMA) yang dikutip dari CNBC pada Minggu (21/2/2021) mengatakan, gejala yang timbul setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19 bisa juga dikarenakan penurunan saturasi oksigen yang masih bisa terjadi. “ Berdasarkan penelitian, JAMA menduga pada saat tubuh terserang virus SARS-COV-2 ( virus penyebab Covid-19), fungsi sistem pernapasan di dalam tubuh berjalan lambat dan membuat sistem kekebalan menurun, sehingga penurunan saturasi oksigen akan terus terjadi,” kutip salah satu isi laporan yang dikeluarkan JAMA.

Masih dari kutipan yang sama, selain itu yang menjadi penyebab lainnya dari penurunan saturasi oksigen adalah rusaknya sel-sel sehat dan lapisan paru-paru yang diakibatkan dari penyebaran virus SARS-COV-2 di dalam tubuh.

Untuk mengatasinya, baik JAMA maupun Agus menyarankan agar terus melakukan konsultasi dengan dokter, untuk memantau dan mengevaluasi kesehatan. Selain itu mereka juga menyarankan agar pasien yang telah sembuh Covid-19 untuk melakukan rencana pemulihan. Adapun rencana pemulihan yang dimaksud.

-Latihan pernapasan seperti yoga dan meditasi.

-Mengubah pola makan.

– Dan terakhir membatasi aktivitas di minggu-minggu pertama setelah dinyatakan sembuh, sehingga tubuh tidak menjadi kelelahan.(Hs)