Sepak Terjang Erick Thohir

Seorang pengusaha muda yang sukses mendirikan PT Mahaka Group, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media dan entertainment. Ia juga terkenal di kalangan pecinta sepakbola dunia klub Inter Milan, dan menjadi orang Asia pertama yang pernah memiliki klub National Basketball Association (NBA) ketika ia membeli saham Philadelphia 76ers. Pada tanggal 23 Oktober 2019 ia dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kabibet Indonesia Maju.

Erick Thohir lahir di Jakarta, 30 Mei 1970, anak bungsu yang terlahir dari pasangan Teddy Thohir dan Edna Thohir. Erick lahir dari keluarga pebisnis, ayahnya yang bernama Teddy Thohir merupakan pemilik Grup Astra International. Ia juga memiliki kakak sulung yang bernama Rika Thohir dan kakak keduanya yaitu Garibaldi “Boy” Thohir, yang juga memiliki bakat bisnis dari orang tuanya. Boy lebih dulu dikenal sebagai orang terkanya di Indonesia sebagai pengusaha tambang batu bara.

Ayah dari empat anak ini mengenyam pendidikan sarjananya di Glendale University dan mendapatkan gelar Bachelor of Arts. Kemudian ia melanjutkan program S2 di Universitas Nasional California, Amerika Serikat dan mendapatkan gelar Master bidang Administrasi Bisnis (Master of Business Administration) tahun 1993.

Selepas menempuh pendidikannya di luar negeri, ia kembali ke tanah air dan memulai karirnya sebagai pengusaha. Bersama degan rekan semasa kuliahnya  Muhammad Lutfi, Wisnu Wardana dan R. Harry Zulnardy, mereka mendirikan Mahaka Group. Pada tahun 2001 ia mengakusisi harian Republika yang pada saat itu mengalami krisis keuangan dan diambang gulung tikar. Karena pengalamannya di bidang media belum terlalu banyak, maka ia berguru pada ayahnya dan dibimbing oleh wartawan senior pediri harian Kompas Jakob Oetama dan Pendiri Jawa Pos Dahlan Iskandar.

Mahaka Group melebarkan sayapnya dengan mendirika perusahaan Mahaka Advertising yatu media luar ruang masyarakat perkotaan tahun 2002. Di tahun 2005 setelah ia meluncurkan stasiun televisi Jak tv, Mahaka Group juga memperkenalkan radionya yaitu 98.7 Gen FM, 101 Jak FM, Prambos FM, Delta FM, dan FeMale Radio. Perusahaan ini juga berhasil menguasai majalah a+, Parents Indonesia, dan Golf Digest.

Adapun untuk media surat kabarnya memiliki surat kabar Republika dan Sin Cew Indonesia.  Erick kemudian berhasil menjabat sebagai Presiden Direktur PT Mahaka Media sampai 30 Juni 2008, dan terhitung sejak Juni 2010 ia menjabat sebagai komisioner. Selain dibidang media Erick juga memiliki usaha lain dibidang periklanan, desain situs web, dan jual-beli tiket. Ia juga pendiri organisasi amal “Darma Bakti Mahaka Foundation”. Pada tahun 2008, ia bersama Anindya Bakrie mendirikan tvOne dan situs berita, Viva News. Ia kemudian menjadi Presiden Direktur VIVA grup dan Beyond Media.

Selain pengusaha dibidang media, Erick Thohir juga berkecimpung dibidang olahraga. Karena Erick gemar olahraga basket, ia mendirikan klub Bola Basket Mahaka Satria Muda Jakarta dan Mahaputri Jakarta. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum PERBASI pada periode 2006 sampai 2010, kemudian menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) selama dua periode yaitu 2006-2010 dan 2010-2014. Tahun 2012 Ia dipercaya sebagai Kontingen Indonesia untuk Olimpiade London. Erick memiliki cita-cita menjadikan olahraga bukan hanya sekedar hobi saja, melainkan sebagai lahan bisnis yang menguntungkan bagi atlet dan pemilik klub.

Pada tahun 2013, Erick menggemparkan pecinta bola Indonesia dengan membeli 70 persen saham Klub Sepakbola di Italia, yaitu Inter Milan sebesar 350 juta euro atau setara dengan Rp.5,3 triliun dari pemilik sebelumnya yaitu Massimo Moratti. Erick Thohir menambah nama dalam daftar pengusaha dari negara berkembang yang berhasil memiliki klub sepakbola popular di dunia. 15 November 2013, ia resmi menjabat sebagai presiden klub Inter Milan mengantikan Massimo Moratti yang telah menjabat selama 18 tahun.

Namun, pada tahun 2018, Thohir menjual sahamnya kepada Suning Holding Group, dan masih memiliki 30 persen di Inter Milan. Di awal tahun 2019, ia menjual seluruh saham yang ia miliki di Inter Milan kepada perusahaan asal Hongkong tersebut. Saham 30 persen itu ditaksir memiliki nilai Rp.2,4 triliun. Di Indonesia sendiri ia menduduki jabatan sebagai komisaris dari klub sepakbola Persib Bandung.

Pada pagelaran akbar Asian Games 2018, Erick Thohir ditunjuk oleh Presiden Jokowi menjadi ketua INASGOC sebuah badan pengelola Asian Games 2018, yang diadakan di dua kota Jakarta dan Palembang. Setelah sukses sebagai ketua panitia Asian Games 2018 Erick Thohir kemudian ditunjuk kembali sebagai ketua tim pemenangan Jokowi – Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2018.

Kemudian pada 23 Oktober 2019, Presiden Jokowi memperkenalkan dan melantik para menteri yang akan mengisi Kabinet Indonesia Maju. Erick Thohir dipercaya menjabat sebagai Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) menggantikan Rini Soemarno. Saat ini pemerintahan Jokowi Ma’ruf Amin sudah melalui 100 hari masa kerjanya, dan Kinerja Erick Thohir sebagai Menteri BUMN dinilai sudah melakukan pencaipaian yang terbaik.

Berdasarkan hasil kajian Political Opinion (IPO), Kementerian BUMN jadi salah satu kementerian terbaik selama 100 hari Jokowi – Ma’ruf. Erick Thohir menempatkan posisi lima besar sebagai menteri dengan tingkat popularitas dan apresiasi masyarakat tertinggi, dan posisi pertama kategori tingkat ketersukaan responden.

Erick Thohir merupakan menteri yang dinilai cukup banyak melakukan terobosan yang positif. Salah satu terobosan yang membawa kementrian BUMN pada perubahan adalah, saat Erick melakukan gebrakan bersih-bersih pejabat kementrian BUMN, dan juga melakukan perombakan direksi dan komisaris yang dinilai menyimpang dibeberapa perusaan BUMN. (Dwi/ diolah dari pelbagai sumber)