Jakarta, Gpriority- Berawal dari gagasan Bupati Pohuwato H. Syarif Mbuinga, S.PdI, SE, MM dan Ketua DPRD Pohuwato, Nasir Giasi terkait dengan banyaknya regulasi keuangan baru dan menyamakan perspektif dalam meningkatkan kapasitas Badan Anggaran (Banggar), Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Baperlitbang)Pohuwato menggelar acara Peningkatan Kapasitas TAPD dan BANGGAR serta PIMPINAN OPD yang bertemakan “Sosialisasi dan Peningkatan Kapasitas Banggar, TAPD dan Perangkat Daerah Kabupaten Pohuwato Dalam Sistem Perencanaan dan Keuangan Terintegrasi” di Marc Hotel Passer Baroe, Jakarta, 6 Februari 2020.
Kegiatan sendiri digelar selama tiga hari (6-8 Februari 2020). Dan selama tiga hari seperti dijelaskan Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Irfan Saleh,S.PT,M.SI, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Perangkat Daerah terkait akan mendapat materi sosialiasi yang berbeda. “Materi pertama yang diberikan mengenai tata kelola keuangan. Dihari selanjutnya diberikan materi perencanaan, e-planning, dan budgeting terintergrasi. Sedangkan, pemberian materi di hari terakhir mengenai SAKIP dan LAKIP,” ujar Irfan Saleh.
Turut hadir dalam acara ini Bupati Pohuwato, H. Syarif Mbuinga, S.PdI, SE, MM dan Ketua DPRD Pohuwato, Nasir Giasi. Sedangkan untuk narasumber yang memberikan materi mengenai tata kelola keuangan diberikan oleh Syarifuddin Udu, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah.
Ketua DPRD Pohuwato, Nasir Giasi menyampaikan latar belakang dari kegiatan sosialisasi ini. Menurutnya perangkat daerah perlu seiring sejalan dalam meningkatkan kinerja pejabat daerah. “Peningkatan kapasitas bukan saja di OPD dan DAPD. Kami Banggar berkomunikasi dengan pak bupati supaya seiring sejalan agar mengetahui regulasi sisi keuangan dan perencanaan itu sendiri, ” ujarnya.
Nasir Giasi juga mengatakan ini adalah sebuah penyeimbangan pemahaman terhadap peningkatan kapasitas.
“Selama ini Bimtek dilaksanakan secara lembaga masing-masing. Hari ini adalah sebuah peningkatan dilaksanakan bersama. Sehingga kapasitas peningkatan tidak hanya di APD tetapi juga di DPRD nya, ” ujar Nasir.
Sedangkan Bupati Pohuwato mengapresiasi pihak-pihak yang merealisasikan kegiatan ini. Syarif juga menyinggung Pohuwato yang sudah enam kali berturut-turut mendapatkan penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Menurutnya hal tersebut bisa dilakukan jika pemda taat terhadap aturan yang ada.
“Kita harus taat, tepat waktu, dan ada pencapaian dari setiap tahun apa yang dilakukan. Di WTP itu diukur paling tidak dari 3 hal. Dan itu menjadi alat ukur secara utuh. Selain tata kelola keuangan, pelaporan, pertanggujawabannya benar, tapi juga target pencapaian dari alat ukur tadi sesuai,” tutup Syarif. (Mila.Foto:Sofia)