Tingkatkan Sinyal, Diskominfostandi dan DPRD Mahulu Audiensi Kominfo

Jakarta,GPriority.co.id-Bertempat di Centennial Tower Lantai 24, Jakarta, DPRD bersama Diskominfostandi Mahakam Ulu pada Selasa (20/2/2022) menggelar audiensi dengan Bakti.

Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua II DPRD Mahakam Ulu Martin Hat L, S.T., M.Si, Ketua Komisi III Hendrikus Keling, S.E , Kadis Kominfostandi Mahakam Ulu Markus Wan beserta rombongan.

Dijelaskan oleh Wakil Ketua II DPRD Mahakam Ulu Martin Hat L, S.T., M.Si kehadiran DPRD bersama Diskominfostandi terkait dengan permasalahan telekomunikasi yang ada di Mahulu. ” Sebagai anggota DPRD kami mendapat informasi dari masyarakat dan apa yang sudah lihat dan rasakan, namun sebelum masuk ke dalam inti permasalahan perlu diketahui ada 2 sistem yang diterapkan oleh Mahulu terkait telekomunikasi yakni BTS dan sistem fiber optik yang ditanam. Permasalahan yang terjadi sistem kabel yang sudah dibangun sering terjadi putus sambungan. Ini terjadi dikarenakan hanya satu jalur untuk itulah kami mengharap BAKTI sebagai pembuat kebijakan untuk membuat dua jalur. Tak hanya itu fiber optik diharapkan bisa menjangkau hingga kecamatan perbatasan sehingga semua masyarakat Mahulu bisa menikmatinya,” jelas Martin Hat.

Martin berharap fiber optic dapat terpasang dan terjangkau hingga ke perbatasan yaitu di kecamatan Long Pahangai dan Long Apari serta dapat tersambung dengan BTS yang ada di jalur fiber optic tersebut. “Khusus 20 BTS yang sedang dibangun, DPRD meminta agar BAKTI mengoptimalkan signal beserta kendala-kendala teknis yang terjadi disetiap BTS,” ungkapnya.

Mengenai sinyal menurut Martin banyak juga keluhan. “Sinyal sering hilang sehingga masyarakat tidak bisa berkomunikasi baik via internet maupun telepon. Hal ini tentu saja merugikan masyarakat dan juga Parlemen serta Pemerintah Daerah yang sering diundang untuk meeting zoom. Tak hanya itu investasi yang tengah digiatkan Pemkab Mahulu bisa jadi terhambat,” ucap Martin.

Senada dengan Martin Ketua Komisi III Mahulu Ketua Komisi III DPRD Mahulu, Hendrikus Keling, S.E menjelaskan bahwa saat melakukan kunjungan kerja ada sebuah kampung di Mahulu yang full jaringan namun tidak bisa digunakan. “Ini menjadi pertanyaan mengingat dikampung tersebut memiliki 2 tower,” kata Hendrikus.

Sementara Kadiskominfo Standi Mahulu Markus Wan mengatakan pada April 2022 dirinya datang bersama Bupati ke BAKTI dalam rangka keliling kementerian memohon perhatian kepada mahulu. ” Dari BAKTI kami meminta 21 tower di 5 kampung blankspot dan disetujui 20 tower. Dari informasi yang didapat dari Wakil Direktur BAKTI Dani akan dilakukan pembangunan secepatnya sebagai Hadiah 17 Agustus. Menurut Dani ini sesuai dengan visi Jokowi tidak ada lagi kampung yang blankspot. Namun sayangnya hingga natal tidak terpenuhi bahkan pengiriman hingga akhir 2022 masih berjalan. Perangkat yang akan dipasang sudah ready 20 titik. Namun hingga hari ini baru ada 10 yang terbangun dan belum on air,” ucap Markus Wan.

Markus Wan juga menjelaskan mengenai full sinyal di sebuah kampung Mahulu yang terletak di areal kelapa sawit. “Awalnya hanya ada satu tower disana, dan saat digunakan bagus. Untuk itulah begitu ada pemasangan tower kembali disana mendapat respon positif, harapannya agar sinyal semakin mudah. Namun sayangnya tidak sesuai kenyataan karena tarik menarik sinyal. Dan ini akan ditindaklanjuti oleh Kominfo usai Audiensi dengan BAKTI.”

Markus dalam kesempatan tersebut juga mengeluhkan mengenai kurangnya informasi yang diperoleh saat pembangunan BTS. Menurutnya pembangunan memang merupakan kegiatan pusat namun tidak ada informasi sehingga tidak bisa memantau pembangunan, jadi tidak mengetahui pembangunan sampai mana.

Mengenai sinyal, Markus meminta agar BAKTI memberi tahu berapa bandwidth yang sudah terpasang sehingga bisa menginformasikannya kepada masyarakat. “Kami berharap ada solusi sehingga komunikasi dan internet bisa selancar di wilayah lainnya,” ucap Markus.

Menanggapi pernyataan Mahulu, Budi mengatakan bahwa BAKTI akan turut mengawasi pembangunan BTS sehingga bisa selesai tepat pada waktunya.

Mengenai Bandwidth, BAKTI hanya bisa memberikannya sebesar 2 Mega. “Untuk upload bisa diberikan 500 KB, sisanya untuk browsing dan menonton,” jelas BMO BAKTI Budi.

Budi berharap satelit Satria bisa langsung beroperasi di akhir tahun ini sehingga bisa menambah bandwidth di Mahulu. “Jujur untuk Bandwidth masih belom bisa menambah karena selama ini kami masih menyewa satelit swasta dan bandwidthnya sudah full. Kami berharap dengan adanya Satria bisa mengatasi persolan leletnya internet di Mahulu,” jelas Budi menutup sambutannya. (Hs.Foto:Hs)