GPriority-Jakarta,Ternyata tes DNA yang kita kenal sebelumnya hanya untuk mengetahui asal usul keturunan tetapi saat ini tes DNA banyak dilakukan orang-orang yang sadar akan pentingnya kesehatan digunakan lebih luas sebagai informasi risiko kesehatan berdasarkan prekursor genetik yang dapat ditularkan ke anak.
Manusia umumnya memiliki 46 kromosom di dalam setiap selnya. Kromosom-kromosom tersebut tersusun dari DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribonukleat. DNA merupakan materi genetik yang menentukan sifat dan karakteristik fisik seseorang.
Seperti yang dilakukan Titi Kamal dan Christian Sugiono belum lama ini. Mereka salah satu pasangan selebritis yang peduli pada kesehatan dan berusaha untuk mencari tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan tubuh dengan melakukan tes DNA. Dilansir dari alodokter.com berikut berbagai jenis dan manfaat tes DNA :
– Uji praimplantasi
Tes DNA dapat dilakukan oleh pasangan yang berencana hamil melalui program bayi tabung atau berisiko memiliki anak dengan kelainan genetik tertentu, seperti penyakit sel sabit atau fibrosis kistik.
Untuk melakukan tes ini, beberapa sel telur dikeluarkan dari ovarium atau indung telur, lalu dibuahi dengan sel sperma di luar tubuh hingga membentuk bakal janin (embrio).
Selanjutnya, setiap embrio akan diperiksa apakah memiliki kelainan genetik tertentu. Setelah itu, dokter akan memilih embrio yang sehat untuk dimasukkan ke dalam rahim.
– Uji prakelahiran
Manfaat tes DNA lainnya adalah mendeteksi perubahan atau kelainan genetik pada kromosom janin. Tes DNA ini bisa dilakukan untuk mendeteksi dini penyakit tertentu pada janin, misalnya sindrom Down dan sindrom Edward.
– Uji pembawa atau carrier testing
Manfaat tes DNA juga bisa untuk mengetahui apakah seseorang memiliki gen atau kondisi tertentu yang mungkin akan diturunkan kepada anak-anaknya. Informasi seperti ini bermanfaat dalam membantu pasangan menentukan keputusan untuk merencanakan kehamilan.
– Uji prediksi
Tes DNA juga dilakukan bila Anda memiliki orang tua atau saudara dekat yang memiliki penyakit keturunan tertentu. Uji prediksi dimanfaatkan untuk mengambil tindakan pencegahan sejak dini sebelum gejala muncul atau perencanaan proses pengobatan.
Maternity atau paternity test.
Tes DNA dapat digunakan untuk mengetahui identitas orang tua dari seorang anak. Tes ini bisa dilakukan, baik ketika anak masih berada di dalam kandungan maupun sudah lahir. Pemeriksaan dapat dilakukan melalui tes darah atau swab bagian dalam pipi.
– Uji forensik
Serangkaian tes DNA juga bisa digunakan sebagai salah satu pemeriksaan untuk kepentingan forensik atau proses penegakan hukum.
Beberapa contoh tes DNA yang kerap dilakukan pada uji forensik adalah tes darah untuk menentukan darah korban atau pelaku pelanggaran hukum, tes sidik jari, dan proses identifikasi bagian tubuh korban kejahatan atau peristiwa tertentu, seperti kebakaran atau kecelakaan pesawat.
Selain beberapa tes di atas, tes DNA juga bisa dilakukan untuk menentukan ras seseorang secara genetik dan silsilah keluarga, asal-usul nenek moyang, serta ras leluhur. Tes DNA ini sudah bisa dilakukan di Indonesia, tetapi biaya yang perlu dikeluarkan untuk tes ini cukup besar.
Berbagai Penyakit Genetik yang Dapat Dideteksi dengan Tes DNA
Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit yang dimaksud:
1. Defisiensi alfa 1-antitripsin (A1AT)
2. Thalasemia
3. Penyakit Crohn
4. Fibrosis kistik
5. Kanker
6. Sindrom Klinefelter
7. Anemia sel sabit
8. Sindrom Down
Jika keluarga Anda menderita penyakit genetik, sebaiknya lakukan tes DNA untuk mengetahui apakah penyakit tersebut diturunkan kepada Anda atau anak Anda nantinya. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan perlu atau tidaknya tes DNA.