Penulis: Dimas A Putra | Editor: Lina F | Foto: Dimas A Putra
Jakarta, GPriority.co.id – Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) pusat, Seto Mulyadi atau Kak Seto sapaan akrabnya, meminta kepada Pemprov DKI untuk menerapkan kebijakan belajar dari rumah guna mencegah penularan penyakit akibat polusi udara buruk di Ibukota.
“Sama seperti virus corona, jadi mengajak anak sementara dirumah saja. Ini memang cukup berbahaya, salah satu caranya kembali dirumah saja belajar dirumah dan sebagainya,” ujar Kak Seto saat diskusi publik dalam memperingati Hari Anak Nasional 2023 di JW Mariott Hotel, Jakarta pada Selasa (15/8).
Kak Seto menuturkan kewajiban anak adalah wajib belajar, bukan wajib ke sekolah.Untuk itu, ia mengatakan keadaan tertentu seperti ini (polusi udara memburuk) perlu disikapi, yang terpenting, kata Seto materi pembelajaran dikemas dengan cara ramah anak.
“Kan wajibnya, wajib belajar bukan wajib ke sekolah, apa yang ini dalam keadaan tertentu seperti bencana alam, pandemi, sekarang udara kotor, yaa sementara itu gampang, belajar kapan saja, dimana saja.
“Yang terpenting materi pembelajaran ini dikemas dengan cara yang ramah anak, banyak anak-anak home schooling yang berprestasi internasional, itu bisa saling menggantikan dan melengkapi,” sambungnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya melalui Antara, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menyebut sekitar 100 ribu warga di Ibu Kota mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) setiap bulan akibat peralihan cuaca.
“Warga yang terkena batuk, pilek, bahkan pneumonia setiap bulan rata-rata 100.000 kasus dari 11 juta penduduk,” kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (15/8).
Ngabila menyebut selama Januari hingga Juni 2023, terdapat 638.291 kasus ISPA yang tercatat Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Rinciannya, Januari sebanyak 102.609, Februari 104.638, Maret 119.734, April 109.705, Mei 99.130, dan Juni 102.475 kasus.