Hasil Muktamar Ke-31 PB IDI Tunjuk Ketum Baru, Siapa Sosoknya?


Jakarta,GPriority.co.id – Perseteruan antara mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menjadi perbincangan hangat hingga saat ini. Selain topik permasalahan pemecatan Terawan, hal ini juga dikaitkan dengan Ketua Umum IDI, Adib Khumaidi.

Seperti yang diketahui, Adib terpilih menjadi Ketum PB IDI pada periode 2022-2025, menggantikan Daeng M. Faqih. Adib terpilih sebagai Ketum PB IDI dari hasil Muktamar ke-31 yang dilakukan di Kota Banda Aceh beberapa waktu lalu.

Dalam pemilihan ketum PB IDI kemarin, mereka memulai mekanisme yang baru dan berbeda dengan organisasi lain. Penjelasan singkatnya, Adib yang sebelumnya ditetapkan sebagai Wakil Ketua PB IDI pada periode kemarin, naik menjadi Ketum di periode yang sekarang.

Dan jika mekanisme pemilihan ini terus berlanjut, maka Wakil Ketua PB IDI periode sekarang, Slamet Budiarto, telah ditetapkan menjadi Ketua Umum PB IDI periode berikutnya 2025-2028.

Adib Khumaidi yang lahir di Lamongan, Jawa Timur pada 28 Juni 1974 memiliki beberapa pencapaian yang gemilang dalam karir dan pendidikannya.

Adib pernah belajar di fakultas kedokteran Universitas Airlangga pada tahun 1992-1999 sebelum meneruskan jenjang kedokterannya dengan mengambil Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi (Sp.OT).

Setelah itu, Adib kemudian mengambil S2 di fakultas kedokteran Universitas Indonesia tahun 2011 dan S3 di fakultas kedokteran Universitas Hassanuddin tahun 2018.

Sebelum ditetapkan menjadi Ketum PB IDI, Adib memulai jenjang karir kedokterannya dari bawah dengan menjadi dokter umum di klinik 24 jam di Jakarta pada tahun 1999 sampai 2001 dan dokter PTT di Brigade Siaga Bencana (BSB) Depkes RI (2001-2004).

Setelah itu, Adib juga pernah menjadi dokter di Puskesmas Kepulauan Seribu pada bulan April sampai Juni di tahun 2002, sebelum pindah ke Tangerang sebagai dokter IGD RSU Sari Asih.

Selain dokter, Adib juga pernah mencicipi jabatan Instruktur MFR, BLS, BTCLS AGD 118 dan instruktur MFR di program PEER USAID serta konsultan HWS Project di World Bank. Adib juga pernah menjadi pengajar di program D3 Jurusan Perumahsakitan dan Rehabilitasi Medik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan dosen Tetap Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK) Universitas Muhammadiyah Jakarta. (Hn.Foto.Istimewa)