Penulis : M. Hilal | Editor : Dimas A Putra | Foto : Istimewa
Jakarta, GPriority.co.id – Genosida Israel di Gaza Palestina tidak hanya menyasar kepada masyarakat sipil saja, namunĀ jurnalis pun ikut terbunuh dan cedera akibat serangan zionis Israel tersebut dalam kurun waktu 1,5 bulan terakhir.
Tercatat jumlah jurnalis yang terbunuh terus bertambah, saat ini total menjadi 60 jurnalis tewas. Hal itu terungkap lewat laporan saluran berita Aljazirah yang berbasis di Qatar, Minggu (19/11) waktu setempat.
Genosida zionis Israel ke Gaza Palestina, tak hanya membunuh orang dewasa, tetapi juga paramedis, jurnalis, bahkan anak kecil dan bayi-bayi yang baru lahir. Genosida di Gaza Palestina ini mencatatkan sejarah kelam bagi dunia Barat.
Genosida di Gaza, membuka topeng kemunafikan Barat, hal ini diungkap Jubir Brigade Al Qassam, Abu Ubaidah. Meski staf PBB, dokter sampai jurnalis berbagai media tewas, perempuan, anak-anak, warga sipil. Tetapi sampai detik ini pun tidak ada sanksi apapun untuk zionis Israel.
Lebih lanjut, Kementerian Luar Negeri Palestina menyampaikan lewat media sosial bahwa dua jurnalis Palestina, Sari Mansour dan Hassouneh Salim, telah dimakamkan pada Minggu kemarin. Mereka terbunuh dalam serangan udara Israel di wilayah pengungsi Bureij yang terletak di bagian tengah Jalur Gaza, sehari sebelumnya.
Demikian, Kantor berita resmi Palestina Wafa melaporkan, serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di Kota Gaza menyebabkan beberapa warga Palestina gugur, termasuk jurnalis perempuan Alaa’ Taher al-Hasanat. Artinya, jumlah jurnalis tewas bertambah lagi, lebih dari 60 jurnalis tewas. Hal ini dilaporkan Dinukil dari Anadolu Agency pada Selasa (21/11).
Tercatat setidaknya mayoritas jurnalis yang tewas adalah warga Palestina. Sementara itu, empat jurnalis Israel dan satu reporter asal Lebanon juga tewas. Sembilan orang lainnya terluka dan tiga orang dilaporkan hilang.