Jadikan BDR Lebih Bermakna Dengan Literasi

Oleh Hj.Umi Suhartini-Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tana Tidung 

 

Pandemi Covid-19 memberi kita banyak hikmah.Kita bisa melihat selama belajar dari rumah (bdr) anak-anak menjadi lebih mandiri dalam belajar.Mereka didorong terampil mencari, memahami dan menggunakan informasi dari berbagai sumber agar mampu menyelesaikan tugas dari guru.Di sini kita melihat betapa pentingnya anak-anak memiliki keterampilan membaca (literasi).

Kabupaten Tana Tidung(KTT),Kalimantan Utara,merespon pandemi Covid-19 dengan berbagai kebijakan inovatif.Di sektor pendidikan,Disdik KTT merancang tiga moda belajar BDR yang efektif:(1) Moda belajar dalam jaringan (daring),(2)Moda belajar daring tanpa tatap muka, dan (3) Moda belajar luar jaringan (luring).Penggunaan moda belajar ini bertujuan menjangkau semua anak,sekalipun mereka berada di pelosok yang tidak memiliki listrik dan internet.

Dari hasil evaluasi BDR periode pertama (Maret-Juni 2020),kita bisa melihat partisipasi belajar siswa KTT mencapai 88.13 persen.Persentase ini harus kita syukuri di tengah kedaruratan belajar di seluruh wilayah Indonesia.Walau begitu,kita masih harus bekerja lebih keras lagi,karena masih ada 11,87 persen siswa yang tidak aktif belajar selama BDR periode pertama.Apapun kendala yang dihadapi oleh anak-anak ini , mereka harus kembali belajar di tahun ajaran baru nanti.Disdik KTT akan mencarikan jalan keluarnya.

Menghadapi tahun ajaran baru,Disdik KTT telah memiliki strategi untuk meningkatkan partisipasi belajar anak.Strategi ini dirancang bersama Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) di tingkat SD.INOVASI adalah program kemitraan pendidikan antara Australia dan Indonesia.Di tingkat SMP kita dibantu Forum Masyarakat Literasi Indonesia (FORMALINDO).

Selain moda belajar,di tahun ajaran baru ini konten belajar anak-anak di KTT juga didesain secara khusus.Guru-guru SD dan SMP telah dilatih membuat dan menggunakan lembar aktivitas siswa (LAS) yang bisa memberikan anak kecakapan hidup (life skill) dalam menghadapi pandemi Covid-19.Anak-anak dilatih dan dididik untuk mengenali virus Covid-19,tahu cara penyebarannya ,serta mengerti kiat untuk melindungi diri dari infeksi virus jenis baru ini.Hasil belajar mereka tersaji dalam bentuk cerita,poster,gambar,video,grafis dan lain-lain.Hasil-hasil belajar seperti ini,juga ampuh untuk mengasah kemampuan anak untuk menggunakan keterampilan membaca.

Namun saya harus kembali mengingatkan kita semua,bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama,termasuk untuk menyelenggarakan program BDR.Tanggung Jawab ini tidak tunggal dipikul Dinas Pendidikan sendiri.Semua pihak harus mengambil bagian.Terlebih di masa-masa darurat seperti sekarang.Pemerintah,masyarakat,swasta dan orang tua harus bersatu padu.

Organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) sebagai salah satu organisasi yang ada di KTT,ikut juga memikul tanggung jawab penyelenggaraan BDR.PKK adalah organisasi kemasyarakatan yang memberdayakan wanita agar turut berpartisipasi dalam pembangunan.PKK terkenal dengan “10 program pokok”melalui 4 kelompok kerja (Pokja)sebagai pelaksana teknis.Pada masa pandemi seperti saat ini PKK KTT melalui Pokja 2 bidang pendidikan dan keterampilan,aktif mendorong dan membantu peran aktif orang tua dalam proses belajar di rumah.

BDR merupakan model belajar yang sepenuhnya dikerjakan di rumah.PKK melihat orang tua sebagai rekan guru di rumah memiliki peran yang sangat penting.Orang tua perlu hadir menjadi rekan diskusi dan tempat bertanya bagi anak.Dukungan orang tua akan memberikan dampak positif kepada tumbuh kembang anak.

Itu sebabnya program BDR jangan hanya dipahami sebatas mengerjakan tugas dari guru.BDR harus juga dimaknai sebagai sarana untuk memperkuat kualitas hubungan orang tua dan anak.Jika selama ini orang tua hanya menyerahkan urusan pendidikan kepada sekolah dan guru,maka kini orang tua harus terlibat.Ada banyak kegiatan edukatif yang bisa dilakukan di rumah.Salah satunya adalah kegiatan membaca yang menyenangkan.

Mengapa harus membaca?Membaca bisa membuat anak betah di rumah.Selain itu kegiatan membaca,juga membantu anak menambah kosa kata dan pengetahuan baru.Laporan bertajuk The Impact of Reading for Pleasure and Empowerment (2005) menunjukkan kegiatan membaca yang menyenangkan berdampak besar kepada kehidupan pribadi,sosial dan relasi anak di masa depan.Anak menjadi lebih termotivasi, menikmati tantangan kerja, berkeinginan membuat pencapaian besar, serta memiliki modal sosial dan budaya.

Semakin Baik keterampilan membaca anak, semakin baik pula prestasi belajarnya.

Ada banyak kegiatan membaca yang bisa dilakukan di rumah.Bagi orang tua yang anaknya masih belum bisa membaca,maka orang tua bisa membacakan cerita untuk mereka.Pakailah buku-buku cerita bergambar dengan teks yang sedikit.Bacakan isi buku cerita dengan suara yang nyaring,menggunakan mimik wajah dan gestur yang menarik perhatian anak.Kegiatan seperti ini akan memicu imajinasi anak,sehingga mereka merasa tertantang untuk lancar membaca.Saat ini banyak buku-buku menarik tersedia di toko-toko online.Untuk orang tua yang mampu membeli sangatlah mudah untuk mendapatkannya.

Bagaimana dengan orang tua yang tidak mampu membeli buku?Saya sudah meminta sekolah-sekolah untuk meminjam kan buku-buku cerita kepada orang tua.Kita sadar betul,tidak semua orang tua mampu membeli buku.Namun ketidakmampuan jangan dijadikan penghalang.Orang tua bisa memanfaatkan buku pinjaman dari sekolah.Melalui kolaborasi seperti ini, peran sekolah dan juga orang tua dapat berjalan dengan baik.Dengan adanya kegiatan-kegiatan membaca yang menyenangkan di rumah,anak-anak tidak lagi bermain di luar rumah sehingga mereka terlindungi dari infeksi virus Covid-19.

Pandemi Covid-19 memberikan kita banyak pelajaran baru.Khususnya dalam mendidik anak.Kalau kelak anak kita menjadi orang yang berhasil,maka orang tua dan warga sekitarnya yang pertama kali menikmatinya.Namun kalau anak-anak kita gagal berkembang,maka kita juga yang harus menanggung beban sosialnya.Anak kita adalah perjuangan kita.Hanya dengan berkolaborasi,sekolah,guru, dan orang tua bisa membantu anak melewati masa-masa sulit ini.Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah membekali mereka dengan keterampilan literasi.Mari kita sama-sama berjuang.#