Jakarta, GPriority.co.id – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan dalam mendukung target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen, Indonesia perlu mendorong pertumbuhan ekspor mencapai 7,1 persen hingga 9,6 persen.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BK Perdag) Fajarini Puntodewi Gambir Trade Talks “Outlook Perdagangan Luar Negeri Indonesia Tahun 2025 di Jakarta, Selasa (19/11).
“Mendukung pertumbuhan ekonomi 5 persen sampai akhir periode 8 persen dengan target pertumbuhan ekspor 9,6 persen, jadi antara 7-9,6 persen,” ujar Puntodewi.
Walau sangat besar, dia optimistis target ini akan tercapai mengingat ekspor Indonesia terus mengalami pertumbuhan.
Dalam catatan Kemendag, nilai ekspor Indonesia periode Januari-September 2024, mencapai 192,85 miliar dolar AS atau naik 0,32 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara, neraca perdagangan Indonesia pada September 2024 membukukan surplus sebesar 3,26 miliar dolar AS. Angka ini lebih tinggi dibandingkan surplus Agustus 2024 yang sebesar 2,78 miliar dolar AS.
Surplus neraca perdagangan tersebut meneruskan tren surplus selama 53 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
“Jadi kita optimis ya, optimis bahwa di akhir tahun 2024 target neraca perdagangan surplus tetap tercapai dan juga masih terjadi peningkatan ekspor,” tutur Puntodewi dikutip Antara.
Untuk mewujudkan target tersebut, Kemendag akan memanfaatkan perjanjian perdagangan yang telah dilakukan dengan beberapa mitra. Menurut Puntodewi, tren ekspor Indonesia meningkat dengan negara-negara yang memiliki perjanjian perdagangan bebas.
Selain itu, Kemendag juga akan melakukan diversifikasi pasar untuk memperluas pangsa pasar produk Indonesia secara global.
Foto: GPriority/Dimas A Putra