Launching Buku Pendidikan Budaya Dalam Penerapan Nilai-nilai Fagogoru

Ternate,GPriority.co.id – Dalam pengantar buku dengan judul “Pendidikan Budaya Berbasis Delapan Nilai Karakter (Penerapan Nilai-nilai Lokal Fagogoru) oleh Doktor Fahmi Fadirubun, mengemukakan bahwa Pendidikan merupakan peristiwa sosial sehari-hari yang cukup kompleks. Produk utama pendidikan tentu berorientasi pada proses belajar menjadi manusia seutuhnya, yang didalamnya secara teoritis, tentang pendidikan pada kebudayaan, yang didasarkan secara normatif, bermuara pada nilai kebudayaan lokal maupun universal. Educandum-educandus (makhluk yang dididik-mendidik) yang secara antropologis-filosofis, relevan dengan pandangan bahwa “Manusia adalah makhluk individu, sosial, moral, berbudaya, berkarakter dan ber-kepribadian”.

Kegiatan launching buku dan talkshow yang dilaksanakan oleh Gerakan Muda Himpunan Mahasiswa Tepeleo Maluku Utara (Gema-HPMT MU) pada Jumat (06-01-2023), bertempat di RK Caffe Sasa, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara, menghadirkan dua narasumber akademisi Muhammadyah Maluku Utara, Masri Anwar, SH, MH, dan Agus Salim, S.Pd, M,Pd.

Masri Anwar mengatakan bahwa dalam buku yang ditulis Wahyudin Madjid telah menawarkan warisan budaya lokal (local culture legacy) yang perlu dirumuskan dalam tujuan kurikulum muatan lokal, agar supaya guru, peserta didik dan masyarkat pada umumnya tidak kehilangan perspektif nilai filosofi Fagogoru. Melalui karya ini diharapkan bisa secara aktif mengembangkan potensi dirinya berdasarkan delapan nilai karakter dimaksud: Ngaku re Rasai (Kebersamaan dan Kekeluargaan), Budi re Bahasa (Kebaikan dan Berbicara), Sopan re Hormat (Menghargai dan Menghormati), Mtat re Mimoy (Takut dan Malu), sebagai unsur sentral di dalam penerapan nilai budaya lokal.

Sementara Agus Salim, akademisi Universitas Muhammadyah Maluku Utara yang hadir sebagai pembicara pada peluncuran buku tersebut mengatakan setiap buku pasti menyimpan khasanah ilmu pengetahuan sesuai yang dituliskan.”Siapa pun yang mampu menulis buku maka sesungguhnya telah mendaftarkan namanya di dalam keabadian jaman,” ucap Agus menutup sambutannya. (MJ.Foto: MJ)