Penulis : M. Hilal | Editor : Dimas A Putra | Foto : Istimewa
Jakarta, GPriority.co.id – Milisi Houthi Yaman membajak kapal yang diklaim milik perusahaan zionis Israel di Laut Merah, hal ini menjadi bentuk sebagai wujud solidaritas Milisi Houthi Yaman terhadap Gaza, Palestina yang dijajah oleh zionis Israel. Pembajakan ini dikabarkan terjadi pada Minggu (19/11) waktu setempat.
Milisi Houthi Yaman mengklaim bahwa mereka telah mengambil alih penuh sebuah kapal milik perusahaan zionis Israel tersebut. Dikabarkan sedikitnya terdapat 22 orang sebagai awak dan teknisi kapal berada di dalam kapal Galaxy Leader tersebut.
Milisi Houthi Yaman menyatakan diri mereka sebagai bagian dari poros perlawanan untuk warga Gaza Palestina. Mereka mengatakan pembajakan tersebut merupakan pembalasan atas perang Israel melawan Hamas, yang terhitung pada periode 7 Oktober – 21 November 2023.
“Kapal-kapal Israel adalah target yang sah bagi kami di mana pun berada dan kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan,” ungkap Mayor Jenderal Ali Al-Moshki, yang menjadi salah satu seorang pejabat militer Houthi, seperti dikutip dari Al Arabiya, Selasa (21/11).
Namun, zionis Israel menyebut bahwa kapal yang dibajak oleh Milisi Houthi Yaman tersebut idalah kapal kargo milik Inggris yang dioperasikan oleh Jepang, demikian hal ini dilansir Reuters.
Juru bicara Nippon Yusen 9101.T yang dikenal sebagai NYJ, membenarkan jika kapal kargo pengangkut mobil yang dioperasikannya telah dibajak di Laut Merah oleh Milisi Houthi Yaman.
Lebih lanjut, surat kabar Jepang Nikkei melaporkan ada 22 awak di dalam kapal yang di bajak oleh Milisi Houthi Yaman, diantaranya termasuk warga Bulgaria dan Filipina. Tidak ada warga negara Jepang maupun Israel di kapal tersebut.
Sementara itu, pemerintah Israel menyebut pembajakan ini sebagai peristiwa yang sangat serius di tingkat global. Namun, Milisi Houthi Yaman menjelaskan, pembajakan dilakukan karena pihaknya mengidentifikasi bahwa kapal memiliki afiliasi dengan Israel.
Namun menurut operator kapal, NYK Line, kapal tersebut milik Inggris yang dioperasikan dari Jepang.