Jakarta,Gpriority- untuk meningkatkan nilai ekonomi dalam segi sosial dari kontribusi BUMN di seluruh sektor serta melakukan berbagai inovasi bisnis model guna memperkuat nilai bisnis. ,Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menggabungkan (merger) usaha empat perusahaan di bidang logistik yaitu PT Pelabuhan Indonesia I, II, III dan IV. Merger sendiri rencananya akan direalisaikan pada tahun ini.
Hal inilah yang dikatakan Wakil Menteri Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo dalam konfrensi pers secara daring di Jakarta, beberapa waktu yang lalu. Lebih lanjut Kartika mengatakan, pertimbangan lain melakukan merger adalah untuk mengedepankan leadership dari segi teknologi, meningkatkan investasi seluruh aset-aset BUMN yakni Pelabuhan Indonesia dan mengembangkan talenta yang membuat BUMN lebih baik dalam menjalankan bisnisnya ke depan.
“Merger Pelabuhan Indonesia I sampai IV merupakan salah satu rencana yang sudah dicanangkan sejak lama, berhasilnya melakukan merger Pelabuhan Indonesia I sampai IV diharapkan akan terealisasi pada tahun 2021 ini,” kata Kartika.
Kartika menjelaskan melalui merger ini, perusahaan Pelindo dalam menjalankan bisnisnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi Indonesia. Kemudian, bisa melayani semua daerah dari empat holding yakni holding non petikemas, holding logistics & hinterland development, holding petikemas dan holding marine, equipment & port services.
Merger juga diharapkan bisa menurunkan biaya (cost) operasional, modal, investasi dan lainnya. Penggabungan usaha akan meningkatkan aset perusahaan menjadi 112 triliun rupiah.
Berdasarkan kajian yang telah dilakukan atas opsi restrukturisasi BUMN Pelabuhan, penggabungan adalah opsi yang paling sesuai karena dapat memaksimalkan sinergi dan penciptaan nilai tambah.
“Terintegrasinya Pelindo memiliki banyak manfaat bagi perusahaan maupun bagi ekonomi nasional. Salah satunya ialah dengan membuka kesempatan perusahaan untuk go global. Integrasi ini akan meningkatkan posisi Pelindo menjadi operator terminal peti kemas terbesar ke-8 di dunia dengan total throughput peti kemas sebesar 16,7 juta TEUs,” tutup Kartika.(Hs.Humas Pelindo)