Jakarta, GPriority.co.id – Seorang pemuda bernama Muhamad Riski Fahrezi, divonis gagal ginjal saat usianya masih 18 tahun. Menurut laporan, Riski hobi minum kopi dan teh kemasan setiap hari.
Riski didiagnosis menderita gagal ginjal saat lulus SMA. Ia pun mendapatkan tindakan cuci darah (hemodialisis), seminggu kemudian. Usai tiga tahun menjalani cuci darah sebanyak dua kali dalam seminggu, Riski mendapatkan transplantasi ginjal dari keluarga pada Januari 2023 lalu.
Gemar minum kopi dan teh kemasan, dirinya mengaku tidak tahu mengenai bahaya minuman manis. Padahal minuman yang tinggi gula dan juga zat lain, sangat berbahaya bagi ginjal.
Riski juga bercerita jika ia memiliki pola hidup yang buruk. Pada saat SMP, dirinya mengalami obesitas (hingga memiliki berat badan 90 kg dengan tinggi 155 cm). Ia juga senang minum kopi dan teh kemasan di minimarket.
Di masa SMA, gaya hidupnya pun semakin buruk. Dari hari Senin sampai Jumat, dirinya selalu begadang untuk bermain game online.
Berkaca pada pengalamannya tersebut, Riski berharap kedepannya banyak sosialisasi tentang bahaya minuman manis. Dengan sosialisasi yang masif tentang dampak buruk dari konsumsi berlebih produk kemasan yang tinggi GGL (Gula Garam Lemak), dirasa dapat lebih efektif bagi masyarakat Indonesia untuk menjalani pola hidup yang sehat.
“Sosialisasinya seperti di sekolah, di lingkungan rumah, hingga televisi dan sosial media. Karena saat saya belum kena gagal ginjal, tidak tahu dampaknya separah ini,” ujar Riski.
Foto : Ilustrasi / IDX