
Halsel,gpriority-Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, Hasan Ali Basam Kasuba beberapa waktu yang lalu menghadiri rapat kordinasi lintas sektor wilayah, yang berlangsung di Hotel Sheraton Grand Jakarta.
Dalam kesempatan rapat tersebut, hadir pula Asisten Deputi, Direktur Jenderal Tata Ruang, Pihak lintas Kementerian, Perwakilan Pemerintah Provinsi Gorontalo, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara.
Dalam pertemuan tersebut, Wakil Bupati Halsel, Hasan Ali Basam Kasuba, menyampaikan bahwa wilayah Wayaua-Bibinoi sebagai kawasan Ibu Kota Kabupaten Halmahera Selatan yang terletak di pulau Bacan tersebut, memiliki luas area 3.755,34 (H)
“Dengan luas 3.755,34 hektar itu masuk sebagai wilayah penataan ruang strategis kawasan Ibu Kota Kabupaten Halmahera Selatan, yang merupakan wilayah pengembangan sektor unggulan,” jelas Hasan Ali Basam Kasuba.
Dirinya menambahkan, kawasan ibu kota Halsel, tersebut juga merupakan wilayah pengembangan sektor unggulan perikanan dan perkebunan demi terwujudnya investasi yang bertumbuh pada prinsip pembangunan yang berkelanjutan dan mitigasi bencana.
“Sehingga perlu memanfaatkan potensi sumber daya melalui sektor unggulan pertanian dan perikanan, untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hasan Ali Basam Kasuba juga menuturkan, bahwa nantinya kawasan perkotaan di wilayah Bibinoi direncanakan akan dikembangkan sebagai pusat pelayanan jaringan transportasi darat dan laut, jaringan energi, drainase, persampahan, pengolahan air limbah bahan berbahaya dan beracun, jaringan air minum, serta rencana prasarana lainnya berupa penyediaan jalur evaluasi kebencanaan.
“Wayaua-Bibinoi juga berada di daerah rawan bencana, sehingga pembangunan di wilayah itu harus memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan di bidang sosial ekonomi dan lingkungan serta memperhatikan aspek pengukuran risiko atas bahaya bencana,” jelasnya.
Hasan Ali Basam dalam kesempatan tersebut juga menyinggung soal pola tata ruang di kawasan perkotaan wilayah Wayaua-Bibinoi, terdiri dari zona budaya yakni zona tempat ruang terbuka hijau dan zona budidaya yang produktif. Tutupnya. (RB)