PSSI Sebut ada 21 Program Wajib FIFA yang Harus Dijalankan untuk Kemajuan Sepakbola Indonesia

Penulis : Hanafi | Editor : Haris | Foto : Humas PSSI

Jakarta,GPriority.co.id – Mengutip dari laman resmi PSSI, Ketua umum PSSI Erick Thohir menggelar sarasehan PSSI bersama Asosiasi Provinsi (Asprov).

Sebelumnya, PSSI telah menggelar sarasehan pertama bersama perwakilan klub dari klub Liga 1 dan Liga 2 Indonesia.

“Ini merupakan sarasehan kedua, setelah sebelumnya bersama klub liga 1 dan Liga 2. Sarasehan itu apa? Kita ingin mendengar apa permasalahan sepak bola yang ada di provinsi,” ujar Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

Erick Thohir mengungkapkan, PSSI mempunyai rencana strategis yang tertuang dalam Visi PSSI 2045.

Ada 4 fase menuju itu, yaitu pemulihan (tahun 2023), pengembangan (tahun 2024-2028), performa (2028-2034), dan terakhir fase keemasan (2034-2045).

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa PSSI mendapatkan 21 program wajib dari FIFA yang harus dijalankan. Hal tersebut diungkapkan PSSI pada hari Minggu (19/3).

Ke-21 program wajib tersebut diantaranya menggelar kompetisi sepak bola putra, kompetisi sepak bola putri, memiliki timnas putra yang aktif, timnas putri yang aktif, menggelar kompetisi usia muda putra, menggelar kompetisi usia muda putri, timnas usia muda putra yang aktif, timnas usia muda putri yang aktif, IT registrastion, dan competition management system yang aktif dan update.

Selanjutnya, PSSI harus menjalankan program untuk mempromosikan dan mengembangkan perwasitan, membuat inisiatif lainnya, program safeguarding, mengintegrasikan prinsip antidiskriminasi, membuka budaya kepatuhan, melawan segala bentuk manipulasi pertandingan, melawan segala bentuk doping, mengurangi aktivitas perusakan lingkungan.

Kemudian, menyediakan sistem penyelesaian sengketa pemain/pelatih lokal, memenuhi syarat minimum untuk kontrak pemain profesional, menyediakan lingkungan yang aman bagi peserta dan penonton pada saat pertandingan, dan mengimplementasikan inisiatif apapun selain yang sudah disebutkan untuk meningkatkan kualitas tata kelola di PSSI.

Dalam sarasehan bersama Asprov kemarin, PSSI menawarkan 11 program untuk dijalankan di tingkat provinsi.

Di antaranya, Liga 3 Provinsi, kompetisi usia muda Soeratin U17 dan U-14, grassroot putra dan putri (U-9, U-10, U-11, U-12), kompetisi usia muda putri (Pertiwi U-14), Piala Pertiwi (Amatir Putri Senior), melakukan update registrasi (pemain, pelatih, wasit dalam sistem PSSI).

Lalu melakukan kursus kepelatihan minimum 2 kategori (PSSI D dan AFC/PSSI C), melakukan kursus wasit minimum 2 kategori (PSSI C3 dan C2), organisasi yang aktif, sistem organisasi yang terukur (badan yudisial, komite audit, dan kepatuhan), perapihan administrasi keanggotaan PSSI.

“Semua itu kami diskusikan dengan Asprov, banyak masukan dari mereka, kemudian kita mencari solusi bersama-sama,” tutup Erick.