RSUP Persahabatan Kampanyekan Hidup Sehat Tanpa Tembakau

Rokok dapat merugikan kesehatan terutama paru-paru. Alasan itulah yang membuat World Health Organization (WHO) gencar melakukan kampanye termasuk menetapkan tanggal 31 Mei sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS).

Untuk tahun ini WHO mengangkat  slogan “ Tobacco and Lung Health”. “ Don’t let Tobacco Take Your Breath Away’. Slogan ini diharapkan  mampu meningkatkan kesadaran

Kampanye ini diharapkan WHO dan praktisi kesehatan dunia  termasuk RSUP Persahabatan dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) seperti dituturkan dr. Feni Fitriani Taufik Sp.P(K) Ketua Tim Klinik Berhenti Merokok Saat jumpa pers di Gedung Ruang Tumbuh Kembang Gd. Griya Puspa Lantai 2, RSUP Persahabatan pada Senin (27/5) dapat meningkatkan kesadaran akan dampak negatif dari rokok terhadap kesehatan tubuh khususnya paru-paru.

“ Berbagai dampak negatif yang timbul akibat rokok adalah kanker paru, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma, penyakit infeksi paru seperti tuberkulosis,pneunomia dan penyakit paru lainnya. Dan untuk wanita 7 kali beresiko terkenak kanker,  hingga mampu menyebabkan kemandulan dikarenakan invertilitas yang berdampak pada janin telurnya. ,” ucap Dr.dr.Agus Dwi Susanto, Sp.P(K) Ketua PDPI.

Mohammad Ali Toha Mars Direktur Utama RS. Persahabatan menambahkan, tidak hanya menimbulkan penyakit, rokok juga menjadi penyumbang terbesar penyebab meningkatnya angka kematian yang disebabkan akibat kegagalan di sistem pernapasan.

Alasan inilah yang membuat RSUP Persahabatan dan PDPI gencar melakukan sosialiasi kepada masyarakat terhadap bahaya merokok.

“ Salah satunya dengan mengadakan jumpa pers dengan wartawan. Diharapkan dengan dimuatnya berita ini mampu memberikan kesadaran tentang bahaya merokok,” ucap Mohammad Ali Toha.

Mohammad Ali Toha juga meminta kepada pemerintah untuk kembali menaikkan pajak rokok, ruang merokok harus dibatasi dan turut melakukan sosialisasi terhadap bahaya merokok khususnya kepada remaja dan wanita. Dengan demikian diyakini bisa membuat mereka berhenti untuk merokok.

Terkait dengan rokok elektrik, Agus Dwi Susanto mengatakan bukanlah sebuah solusi  sebagai alat untuk berhenti merokok. Karena  rokok elektrik berpotensi menimbulkan adiksi dan dapat meningkatkan risiko kanker dan kesehatan lainnya.

Selain melakukan jumpa pers, RSUP Persahabatan juga memperkenalkan klinik berhenti merokok yang didirikan di tahun 2008. Kehadirian klinik ini mampu memberikan edukasi kepada para perokok.

RSUP Persahabatan pada kesempatan ini juga  dilakukan pemeriksaan kadar CO  (karbon monoksida ) GRATIS bagi komunitas bajai oleh Unit Berhenti Merokok KSM Paru,dan latihan pernafasan oleh KSM Rehab Medik. Penyerahan bingkisan kepada komunitas bajaj serta penyerahan sertifikat Akreditasi Internasional .(Hs.Foto:Hs)