Jakarta, GPriority.co.id – Sebuah foto yang diambil dari udara, menunjukkan potret Stadion Kanjuruhan di Kepanjen, Malang, Jawa Timur, yang sedang masuk tahap renovasi.
Stadion yang memiliki kapasitas tempat duduk 21.700 penonton ini tengah menjalani peningkatan signifikan untuk meningkatkan fasilitasnya.
Vino Teguh Pramudya, Project Manager dari PT Waskita Karya (Persero), menyatakan hingga 26 September 2024, progres renovasi telah mencapai 85%. Proyek ini diharapkan selesai pada 26 Desember 2024 mendatang.
Renovasi ini bertujuan untuk memberikan pengalaman yang modern dan lebih baik bagi para pemain dan penggemar.
Para pekerja terus mendorong pembangunan agar dapat memenuhi tenggat waktu Desember. Proyek ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan infrastruktur stadion.
Setelah selesai, diharapkan dapat menawarkan fasilitas yang ditingkatkan untuk memberi manfaat bagi masyarakat dan acara yang diadakan di sana.
Sebagai informasi, pada 1 Oktober 2022 lalu, sebuah tragedi terjadi di Stadion Kanjuruhan. Pada tragedi tersebut, terjadi insiden penghimpitan kerumunan yang masif dan menjadi fatal, usai pertandingan tim sepak bola Arema Malang VS Persebaya Surabaya.
Ada sekitar 3.000 pengunjung yang memasuki arena pertandingan saat itu, dan membuat kerusuhan serta terjadi penyerangan terhadap para pemain dan ofisial tim, usai Arema dinyatakan kalah dari Persebaya.
Hingga 24 Oktober, tercatat sebanyak 135 orang tewas dan 583 lainnya mengalami luka-luka.
Bencana tersebut merupakan bencana paling mematikan kedua dalam sejarah sepak bola di seluruh dunia, setelah tragedi Estadio Nacional 1964 di Peru yang menewaskan 328 orang.
Dengan demikian, bencana ini adalah yang paling mematikan di Indonesia, Asia, dan belahan bumi bagian timur.
Tragedi kanjuruhan menjadi pertanda bahwa kualitas pendukung sepak bola di Indonesia masih buruk.
Padahal Indonesia memiliki jumlah penggemar sepak bola yang besar, yaitu 77% dari total penduduk, dan merupakan peringkat kedua di dunia.
Untuk meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia, perlu adanya upaya dari pemerintah dan pegiat sepak bola untuk meningkatkan animo masyarakat.
Foto : Kementerian PUPR