Jakarta, GPriority.co.id – Film lokal benar-benar mendominasi box office di Indonesia, dengan laporan yang menunjukkan bahwa film-film tersebut kini telah melampaui film-film asing dalam hal penjualan tiket.
Menurut postingan Instagram @mahendrabudaya, Direktur Film, Musik, dan Media, dan Pusat Pengembangan Film, mengatakan bahwa film Indonesia telah ditonton oleh 60,1 juta orang.
“Terima kasih atas antusiasme masyarakat yang sudah menonton film-film Indonesia secara langsung di bioskop. Mari terus dukung perfilman Indonesia!” tulis akun tersebut pada postingannya.
Sebagai perbandingan, ini merupakan jumlah tertinggi dalam 98 tahun, sejak 1926. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga menyampaikan bahwa film asing hanya memiliki 35 juta penonton, yang jauh lebih sedikit daripada film lokal.
Dari total 60,1 juta penonton film lokal tersebut, jumlah penonton film asing hanya mencatatkan 35 juta. Ini menunjukkan perubahan signifikan dalam preferensi masyarakat Indonesia terhadap film dalam negeri, yang semakin mendapat tempat di hati penonton.
Kualitas film Indonesia dari tahun ke tahun berangsur membaik, utamanya sejak pandemi COVID-19 berlalu.
Namun, pada satu dekade lalu, film-film Indonesia seperti Ada Apa dengan Cinta? (2002) telah menjadi pionir dengan menembus satu juta penonton.
Kemudian, film Laskar Pelangi (2008) dan Ayat-ayat Cinta (2008) berhasil meraih 4,7 juta dan 3,6 juta penonton, menjadikannya sebagai film ikonik saat itu.
Puncaknya, film Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (2016) berhasil menggulingkan rekor film sebelumnya dengan 6,8 juta tiket terjual.
Sejak saat itu, tren positif ini terus berlanjut dengan semakin banyak film yang menarik perhatian penonton.
Yang terbaru di tahun 2024 ini, Film horor komedi Agak Laen berhasil meraih 9.125.188 penonton setelah tayang selama 98 hari di bioskop.
Capaian ini membuat Agak Laen menjadi film terlaris kedua sepanjang masa di Indonesia, setelah KKN di Desa Penari.
Lebih lanjut, film-film yang menyentuh tema lokal dan budaya Indonesia ternyata mampu menarik perhatian masyarakat luas.
Pencapaian membanggakan ini bukan hanya mengobarkan api semangat di kalangan sineas Indonesia, tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekonomi kreatif Indonesia.
Peningkatan jumlah penonton film lokal menunjukkan bahwa kualitas produksi film Indonesia semakin membaik, dan masyarakat mulai lebih menghargai karya anak bangsa.
Foto : Instagram / @muthiarys