Jakarta, GPriority.co.id – Para peneliti dari Universitas Washington, menciptakan teknologi baru berupa anting bluetooth yang dapat berfungsi sebagai pelacak kesehatan. Uniknya, desain anting bluetooth ini juga berhiaskan berlian. Para penciptanya mengklaim bahwa orang yang menggunakan anting berlian ini, dapat melacak suhu tubuhnya sendiri.
Setiap anting memiliki chip bluetooth internal, dengan masa pakai baterai selama 28 hari. Terdapat juga dua sensor suhu dan antena. Dimensi anting berteknologi tinggi ini memiliki lebar 11,3 milimeter, panjang 31 milimeter, dan berat 335 miligram.
“Kami menemukan bahwa melacak suhu kulit di lobus telinga lebih akurat, dibandingkan di tangan atau pergelangan tangan. Ini juga memberi kami opsi untuk menggantung sebagian sensor untuk memisahkan suhu ruangan sekitar dari suhu kulit,” ujar salah satu pencipta anting bluetooth ini.
Untuk cara kerja anting bluetooth ini, klip magnetik berhias terhubung ke sensor suhu dan kemudian ke telinga. sedangkan sensor kedua, yang menampilkan desain modis yang terbuat dari resin, memperkirakan suhu ruangan. Setelah anting membaca suhu, anting akan masuk ke mode hemat daya, memastikan masa pakai baterai 28 hari digunakan secara efisien.
“Anting-anting tersebut dapat mendeteksi aktivitas dan metrik kesehatan seperti suhu dan detak jantung,” jelas Xue, salah satu mahasiswa di Universitas Washington.
Karena lokasi aksesori tersebut, peneliti UW yakin, bahwa anting-anting tersebut memberikan pembacaan suhu tubuh yang lebih akurat dibandingkan dengan jam tangan pintar.
“Anting Termal [memanfaatkan] posisi unik anting di dekat kepala, yaitu bagian yang menempel erat ke tubuh, tidak seperti jam tangan dan perangkat wearable lain yang lebih longgar dikenakan di ekstremitas,” jelas penelitian tersebut.
Xue, yang ikut menulis penelitian tersebut , menyebutkan sensor suhu pada jam tangan pintar hanya memberikan suhu rata-rata pada hari itu. Para peneliti di Washington kini sedang mengerjakan perkembangan berikutnya untuk anting-anting tersebut.
“Selanjutnya, kami melakukan penyelidikan mengenai hubungan antara suhu daun telinga dan berbagai aktivitas sehari-hari. Hal ini menunjukkan perubahan suhu daun telinga terkait dengan makan dan olahraga,” ungkap studi tersebut.
Aksesori pelacak kebugaran telah menjadi populer di berbagai kalangan fanatik kesehatan selama bertahun-tahun. Meskipun perangkat tersebut dapat bermanfaat bagi perjalanan dan tujuan kebugaran anda, namun perangkat tersebut juga dapat berdampak negatif pada hidup Anda.
Foto : Universitas Washington