Jakarta, GPriority.co.id – 16 September dirayakan oleh umat Islam sebagai momen Maulid Nabi. Meski banyak orang memilih untuk berlibur di akhir pekan yang panjang, namun ada 5 amalan mudah yang dapat dilakukan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Peringatan Maulid Nabi dilakukan oleh umat Islam dengan tujuan sebagai rasa cinta dan meneladani Nabi Muhammad SAW. Selain mengikuti majelis, berikut ini amalan-amalan yang bisa umat Islam lakukan di momen Maulid Nabi.
1. Mendengarkan dakwah/ceramah Islam
Selain melakukan perbuatan baik dan menghindar perbuatan buruk, ada baiknya umat Islam memperbanyak mendengarkan dakwah/ceramah Islam, terutama yang berkaitan dengan keteladanan Rasulullah SAW. Terlebih, saat ini tidak perlu datang ke tempat langsung, dakwah/ceramah bisa ditonton dan didengarkan melalui berbagai sosial media seperti YouTube, TikTok, atau Instagram.
2. Perbanyak membaca Al-Qur’an
Dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an, selain dapat menghindari dari perbuatan buruk, membaca Al-Qur’an dapat membuat umat Islam mendapat syafaat dan penolong di hari kiamat kelak. Jangan lupa juga untuk membaca terjemahannya dan memahami setiap makna ayatnya, agar menambah kecintaan kita kepada Allah SWT. dan Nabi Muhammad SAW.
3. Perbanyak membaca shalawat nabi
Membaca shalawat hukumnya adalah sunnah. Shalawat juga merupakan bentuk umat Islam mencintai Rasulullah SAW.
“Barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali.” (HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa’i).
4. Perbanyak dzikir
Dzikir adalah bentuk umat Islam bersyukur atas limpahan rahmat dari Allah SWT. Selain membaca dzikir setelah shalat, umat Islam juga dapat berdzikir di dalam perjalanan. Caranya dengan membaca Tahlil dan Takbir, Astagfirullah (3x), serta bacaan Tasbih (7x).
5. Bersedekah dan berbuat baik kepada sesama
Bersedekah juga menandai bahwa kita sebagai umat Islam bersyukur dan menyadari bahwa ada bagian orang lain dari setiap rezeki yang kita terima dari Allah SWT. Tentu, bersedekah juga harus dilandasi oleh rasa ikhlas karena Allah Ta’ala. Bersedekah juga tidak harus selalu dalam bentuk uang atau barang. Bahkan tersenyum dan menolong atau berbuat baik kepada sesama, juga bisa dinilai sebagai bentuk dari bersedekah.
Foto : Ilustrasi / iStock