Jakarta, GPriority.co.id – Selain di Indonesia, momen Maulid Nabi juga dirayakan oleh berbagai negara dunia. Maulid Nabi diperingati pada bulan Rabi’ al-awwal, bulan ketiga dalam kalender Islam.
Perayaan Maulid Nabi di berbagai negara dunia, memiliki tradisi yang berbeda-beda. Ada yang memasak hidangan tradisional, menyalakan lilin, hingga mengenakan pakaian khusus.
Berikut ini 5 fakta momen Maulid Nabi di berbagai negara dunia, seperti dilansir dari laman Morocco World News.
1. Hari libur Maulid Nabi pertama kali dideklarasikan oleh Kekaisaran Ottoman
Perayaan ini bermula pada masa-masa awal Islam ketika sejumlah umat Muslim mulai melantunkan lantunan syair untuk mengenang Nabi Muhammad SAW.
Namun, pada tahun 1588, Kekaisaran Ottoman lah yang menetapkannya sebagai hari libur resmi dan menyebutnya “Mevlid Kandil.”
2. Perayaan Maulid Nabi mendapat banyak kontroversi di beberapa negara dunia
Perayaan Maulid Nabi sebenarnya tidak terdapat dalam teks-teks kanonik Islam, khususnya Al-Quran atau Sunnah (tradisi dan praktik Nabi). Sehingga praktik upacara tertentu masih kontroversial di kalangan cendekiawan Muslim.
Minoritas umat Islam bahkan menganggap momen Maulid Nabi sebagai Bid’ah, yakni praktik baru yang diperkenalkan ke dalam Islam.
3. Meknes, salah satu kota yang terkenal dengan perayaan Maulid Nabi
Meknes adalah salah satu kota di negara Maroko. Perayaan Maulid Nabi di Meknes meliputi parade di seluruh kota, dengan para peserta berpakaian warna-warna terang dan ceria, serta banyak prosesi keagamaan dan perayaan seperti Moussem salah satunya.
4. Kota Salè merayakan Maulid Nabi dengan konvoi lilin
Kota Salè juga merupakan salah satu kota yang berada di negara Maroko. Biasanya masyarakat Kota Sale merayakan Maulid Nabi dengan karnaval artistik dan keagamaan yang disebut “Konvoi Lilin”, sehari sebelum hari Maulid Nabi berlangsung.
5. Assida, hidangan nasional Maulid Nabi
Hidangan ini terdiri dari bubur kental dari tepung semolina, yang terkadang dinikmati dengan hiasan mentega dan madu. Makanan ini sering diletakkan di tengah meja karena konon merupakan hidangan favorit Nabi Muhammad SAW.
Makanan sederhana namun lezat ini juga disajikan di negara-negara lain di kawasan Maghreb seperti Tunisia, Aljazair, dan Libya, dengan variasi yang berbeda-beda di setiap negara.
Foto : Ilustrasi / The Economic Times