5 Kepribadian Nabi Muhammad yang Perlu Ditiru Umat Islam

Jakarta, GPriority.co.id – Bagi umat Islam, Nabi Muhammad SAW. dikenal sebagai seseorang yang memiliki kepribadian baik dan nyaris sempurna. Kepribadian Nabi Muhammad juga disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadist-hadist.

Seperti dalam surat Al-Ahzab ayat 21, yang berbunyi :

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌۭ لِّمَن كَان َ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْـَٔاخِرَ وَذَكَرَ ٱلَّهَ كَثِيرًۭا

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al Ahzab, 33:21).

Melalui ayat ini, umat Islam dapat menyimpulkan bahwa kepribadian Nabi Muhammad SAW. merupakan titik acuan untuk dipelajari dan diterpkan dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih lengkapnya, berikut ini 5 kepribadian Nabi Muhammad SAW. yang perlu ditiru oleh umat Islam.

1. Nabi Muhammad SAW. tidak makan secara berlebihan
Rasulullah SAW. tidak pernah menyia-nyiakan makanan dan tidak pula makan berlebihan. Sahabat Ka’ab bin Malik ra. menceritakan bagaimana Rasulullah saw makan dengan tiga jarinya dan menjilatinya agar tidak terjadi pemborosan makanan.
Ada riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW. menyukai makanan yang mengandung tawabil (rempah-rempah) dan di waktu lain, beliau juga suka makan daging. Nabi Muhammad SAW. bahkan secara khusus menyebutkan tentang kegemarannya memakan kaki depan domba sebagaimana diriwayatkan oleh Sayyidatina Aisyah ra. Akan tetapi, beliau tidak sering makan daging. 

2. Nabi Muhammad SAW rajin puasa Senin-Kamis
Rasulullah saw berpuasa pada hari senin karena pada hari itu beliau dilahirkan. Beliau merayakan hari kelahirannya dengan ibadah dan rasa syukur kepada Allah SWT.

Dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda:

 تُعْرَضُ الْأَعْمَالُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُع

“Amal amalan itu ditampakkan pada hari Senin dan Kamis. Maka aku suka jika amalanku ditampakkan saat aku sedang berpuasa”  (HR. At-Tirmizi)

3. Sebelum tidur dan bangun tidur Nabi Muhammad SAW. selalu mengingat nama Allah SWT.

Setiap kali Nabi hendak tidur, beliau membaca: 

“Dengan nama-Mu, ya Allah, aku mati dan aku hidup”

Dan ketika dia terbangun dari tidurnya, dia berkata:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا، وَإِلَيْهِ النُّ شُورُ

“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami (tidur), dan kepada-Nya-lah kami akan dibangkitkan.” (Shahih Bukhari)

Kata-kata terakhir beliau sebelum tidur dan kata-kata pertama setelah bangun tidur adalah kata-kata mengingat Allah SWT. Seluruh rutinitas beliau diisi dengan mengingat Allah SWT.

4. Nabi Muhammad SAW. hidup dengan penuh kesederhanaan
Beliau tidak menghiraukan hal-hal yang berlebihan dan lebih memilih hidup yang sederhana dan seimbang. Beliau konsisten dalam setiap tindakannya, meskipun itu hal-hal kecil. Walau menghadapi banyak tantangan dan masalah kehidupan, Nabi Muhammad SAW. adalah orang yang paling banyak tersenyum.

5. Memperlakukan putrinya dengan penuh rasa hormat
Di saat wanita belum diberi kedudukan yang layak di masyarakat, Nabi Muhammad SAW. memperlakukan putri-putrinya dengan penuh rasa hormat dan beliau tidak malu untuk menunjukkannya kepada orang lain.

Foto : Ilustrasi / iStock