Penulis : Dimas A Putra | Editor : Lina F | Foto : Dimas A Putra
Bali, GPriority.co.id – Atlet asal Jawa Barat, Samuel Christian Matulatuwa dan Caroline Andita Bangun berhasil merebut mendali perak dalam Kejuaraan Dunia Biathle/Triatle UIPM 2023 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali pada Kamis (2/11).
Diketahui, kedua atlet tersebut mengikuti cabang olahraga Mix Riley Biathle usia 19 tahun hingga mampu mengalahkan saingan terberatnya Afrika Selatan.
Ditemui usai penyematan mendali, Samuel dan Caroline mengaku bangga terhadap prestasi yang mewakili Indonesia sebagai tuan rumah dalam kejuaraan dunia itu.
Disisi lain, keduannya kompak mengakui terdapat lawan berat dari negara – negara yang ikut serta, seperti Kazakstan, Inggris hingga Afrika Selatan yang dirasanya cukup kuat dalam perebutan juara dunia ini.
“Pertama bersyukur, bisa dapat mendali, cape juga, tapi ini terbayar jadi kita seneng banget,” ujar kedua atlet itu.
“Kalau di asianya, Thailand sama Philipina,” kata Caroline menambahkan.
Lebih lanjut, setelah kompetisi ini, keduanya kini akan fokus ke kompetisi berikutnya yaitu Sea Games ke-33 yang akan berlangsung di Thailand pada 2025 mendatang.
Pada kesempatan yang sama, Alfian Bangun salah satu pelatih perwakilan Jabar menuturkan target yang ia tanamkan kepada para atletnya pada kejuaraan ini bisa merebut mendali emas.
Namun, ia mengaku bangga terhadap prestasi yang ditorehkan atletnya hingga mampu naik ke podium atas nama Indonesia.
“Ya targetnya, karena ini dunia maunya emas yaa target saya, cuma dapetnya perak ya sudah terima kasih untuk ini, tapi kita masih maju terus kok jadi nggak berhenti,” tutur Alfian.
Disamping itu, ia mengibau kepada para atletnya untuk lebih peka terhadap medan yang dilalui selama mejalani kompetisi.
Menurutnya, masih terdapat medan yang dirasanya cukup menantang seperti adanya lobang hingga bebatuan yang memerlukan konsentrasi tinggi untuk mengurangi resiko cidera yang akan dialami para atlet.
“Jadi dia memang di trek pasir, rumput, untuk atlet modern penthatlon harus aware, karena ini memang harus benar – benar perhatian sama treknya karena kalau gak perhatian sama treknya bisa keseleo, keserimpet,” ujarnya.
“Benar – benar perhatikan tekniknya kalau lari di jalan itu sama lari di pasir berbeda, karena lobangnya kita nggak tahu dimana, selalu harus konsentrasi kalau nggak konsentrasi itu tadi bisa cidera,” kata Alfian lebih lanjut.
Adapun setelah melakoni kejuaraan ini, Alfian bakal intensif menjalani program latihan untuk menatap kejuaraan dunia selanjutnya.
Untuk diketahui, dalam cabor Mix Riley Biathle usia 19 Kazakhstan berhasil merebut mendali emas, sedangkan mendali perak diraih oleh Afrika Selatan.