Penulis: Aflaha Rizal Bahtiar | Editor: Dimas A Putra | Foto: Kementerian PUPR
Kolaka, Gpriority.co.id — Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV Kendari, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air terus mempercepat pembangunan Bendungan Ameroro di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Sebagai daerah industri penyangga Kota Kendari, Kabupaten Konawe diperkirakan akan terus berkembang sehingga membutuhkan air baku yang bersumber dari bendungan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan bendungan bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku, serta pengendalian banjir.
“Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata di mana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” ungkap Menteri Basuki, yang dilansir dari rilis Kementerian PUPR.
Dalam kunjungannya ke Provinsi Sulawesi Tenggara, Sabtu (21/10), Menteri Basuki menegaskan terkait isu Bendungan Ameroro yang disebut longsor.
Menurutnya, progress Bendungan Ameroro masih sesuai target dan akan segera dilakukan pengisian.
“Jadi bukan bendungannya roboh, tetapi itu bekas galian struktur sebelumnya. Nanti pada akhir November, Bendungan Ameroro akan diisi, supaya pada Desember bisa diresmikan,” jelas Menteri Basuki.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari Kementerian PUPR Agus Safari membenarkan, bahwa isu longsornya Bendungan Ameroro adalah kesalahan informasi.
“Memang itu bukan longsor, tetapi itu galian dinding kiri struktur spillway. Jadi timbunan tanah yang dianggap longsor tersebut digunakan sebagai metode kerja untuk jalan akses alat berat agar dapat melindungi permukaan beton yang telah ada serta sebagai dudukan alat berat,” jelas Agus.
Saat ini, progress fisik bendungan tersebut mencapai 87,15 persen.
“Bendungan Ameroro diproyeksikan akan meningkatkan pemanfaatan irigasi seluas 3,363 Ha, melayani air baku di Kabupaten Konawe sebesar 511 liter per detik, dan mereduksi banjir hingga 443,34 m3 per detik,” kata Agus.