Inspirasi untuk melakukan kegiatan usaha bisa hadir di mana saja termasuk dari lingkungan keluarga. Saat ditemui di rumahnya yang terletak di Karang Tengah, Ciledug, Banten, pada Senin siang (14/5) Haris pemilik dari sofa mini Haji Jok mengaku mendapat inspirasi usahanya dari sang cucu yang masih duduk di bangku sekolah taman kanak-kanak.
Diceritakan oleh Haris, sang cucu meminta untuk dibuatkan tempat duduk yang empuk buat dia belajar dirumah. Haris yang berprofesi sebagai servis jok sejak menikah di tahun 1977 segera membuatkan kursi untuk sang cucunya. Hanya memakan waktu sehari sofa mini pesanan cucu pun jadi, ketika dipakai sang cucu merasa senang, karena empuk dan tidak terlalu keras seperti bangku di sekolahannya.
Komentar sang cucu membuat Haris berpikiran untuk membuat beberapa sofa mini, untuk itulah dirinya yang memiliki uang sebesar Rp.390.000,-,segera membeli bahan-bahan pembuat sofa mini seperti kayu, triplek,busa dan karet serta lem. Dalam waktu satu hari bahan-bahan tersebut kemudian dibuat menjadi tiga sofa mini. Dan sofa tersebut dijual di depan halaman rumahnya.
Diakui oleh Haris pada awalnya, orang-orang hanya melihat saja, namun tidak ada yang memberanikan diri untuk menanyakan harganya. Haris pun tidak putus asa, ia tetap menunggu pembeli.
“ Ketika tengah menunggu pembeli, saya tidak memberanikan diri untuk membuatnya lagi dikarenakan belum ada modal,” ujar Haris.
Kesabaran Haris membuahkan hasil di hari kelima, ada orang yang membeli sofa mini buatannya. Oleh Haris, uang tersebut dipergunakan untuk membeli bahan-bahan untuk membuat sofa mini kembali. Dan setelah selesai diapun menjual sofa mini tersebut.
Tidak seperti pertama kali didagangkan, kali ini sofa mini yang dia jual laris manis di pasaran. Haris juga mengakui, banyak juga konsumen yang membeli sofanya meminta untuk dibuatkan kembali sofa mini sesuai dengan motif yang diinginkannya dan dilengkap dengan meja.
“ Saya pun menyanggupinya, karena bagi saya pelanggan adalah raja. Namun untuk mengerjakannya saya meminta pengertian dari konsumen baik itu hari ataupun uang dp,” ujar Haris.
Haris juga mengakui bahwa banyak juga pemilik toko furniture yang meminta dikirimkan sofa mini buatannya, namun dikarenakan tenaga kerja yang dimilikinya belumlah terlalu banyak, dia pun menolak permintaan mereka.
“Mungkin beberapa bulan lagi setelah saya memiliki SDM yang memadai barulah saya menerima tawaran para pemilik toko,” tutup Haris. (Hs.Foto:Hs)