Pemerintah memberikan kebijakan kepada masyarskat yang ingin ke luar kota, untuk melampirkan hasil rapid test antigen.
Kebijakan yang digunakan sebagai syarat perjalanan tersebut berlaku mulai 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021.
Sebelumnya, rapid tes antibodi lah yang dijadikan sebagai syarat untuk melakukan perjalanan. Jika dinyatakan negatif maka mereka diperbolehkan melakukan perjalan ke luar kota.
Lalu sebenarnya apa itu rapid test antigen?Antigen sendiri merupakan suatu zat atau benda asing, seperti racun, kuman, atau virus berbahaya yang masuk ke dalam tubuh.Hal tersebut kemudian memicu sistem imunitas tubuh membentuk zat kekebalan atau antibodi.
Virus Covid-19 yang masuk ke dalam tubuh akan terdeteksi sebagai antigen oleh sistem imunitas. Selain itu antigen ini juga dapat dideteksi melalui pemeriksaan rapid test antigen.
Diketahui rapid test antigen ini lebih akurat dari pada rapid test antibodi. Pasalnya rapid test antigen ini menggunakan spesimen swab orofaring atau nasofaring, sehingga dapat mendeteksi virus dalam sekresi hidung dan tenggorokan.
Yaitu dengan cara mengambil sampel lendir dari hidung atau tenggorokan melalui proses swab. Pemeriksaannya dapat dilakukan di tempat yang mempunyai fasilitas biosafety cabinet.
Rapid test antigen biasanya digunakan untuk mendiagnosis patogen pernapasan, seperti virus influenza dan respiratory syncytial virus (RSV).
Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memberikan otorisasi penggunaan darurat (EUA) untuk tes antigen sebagai tes untuk mengidentifikasi Covid-19.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menyetujui penggunaan rapid test antigen secara darurat di negara-negara dengan jumlah tes PCR rendah.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, tes antigen dapat mengeluarkan hasil dalam waktu 15-30 menit.
Rapid test antigen bekerja paling baik ketika orang tersebut dites pada tahap awal terkena infeksi Covid-19, di mana beban virus umumnya paling tinggi. Tes ini juga bermanfaat untuk mendiagnosis orang-orang yang diketahui memiliki risiko besar untuk terpapar virus corona.
Rapid test antigen dapat digunakan dalam mendeteksi ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) yang ditempatnya tidak memiliki fasilita RT-PCR ( Reverse Transcriptase – Polumerase Chain Reaction).
Meskipun dirasa lebih akurat, namun tetap saja rapid test antigen ini hanya untuk screening awal dan belum seakurat tes PCR dalam mendiagnosis Covid-19.
Harga rapid test antigen diketahui lebih mahal dari pada rapid test antibodi. Di Indonesia harganya bervariasi, berada dikisaran Rp 349.000-Rp 665.000. (Dwi)