
Penulis : Ponco | Editor : Lina F | Foto : KemenPPPA
Jakarta, Gpriority.co.id – Cepat menanggapi sejumlah laporan masyarakat terkait konten viral berupa cuplikan video lagu anak dengan judul ‘Saat Kecelakaan Terjadi’ di kanal YouTube Lellobee. Konten tersebut diduga mengandung unsur Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Dalam potongan lirik di video yaitu “papa dan ayahku siap bantu”. Istilah ‘papa dan ayahku’ diduga merujuk pada pasangan LGBT yang merupakan keluarga si anak.
Terkait hal tersebut, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) telah bersurat kepada Youtube Indonesia. “KemenPPPA telah mengirimkan surat resmi kepada Youtube Indonesia untuk segera mengambil langkah tegas,” ujar Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA, Rini Handayani di Jakarta, Kamis (24/08).
Dalam surat yang dikirim, KemenPPPA menghimbau agar YouTube Indonesia secepatnya mengambil langkah tegas, yaitu dengan penghentian tayangan atau konten informasi yang tidak layak anak. Contohnya, informasi yang mengandung unsur kekerasan, pornografi, radikalisme, termasuk LGBT ataupun meresahkan masyarakat.
Sebaliknya, KemenPPPA juga menekankan ke YouTube Indonesia untuk menyajikan program dan konten informasi layak anak yang edukatif, mendidik, dan bermanfaat untuk proses tumbuh kembang anak. Cara itu bisa ditempuh dengan kerjasama dengan pemerintah maupun pihak lainnya untuk membuat sosialisasi informasi layak anak. Selain itu KemenPPPA juga meminta pada pihak Youtube Indonesia agar meningkatkan proses seleksi terhadap konten-konten anak sebelum disajikan kepada masyarakat khususnya pengguna Youtube Kids.
Senada dengan Rini, Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar mengatakan, KemenPPPA akan memperkuat koordinasi dengan Kementerian/Lembaga untuk memasifkan himbauan terkait pengawasan orang tua dan keluarga atas informasi yang layak bagi anak.
Saat ini kemajuan teknologi dan informasi yang dapat diakses dengan mudah menimbulkan kekhawatiran terutama bagi orang tua karena besar peluang bagi anak-anak dapat mengakses informasi yang tidak sesuai dengan usianya. Viralnya cuplikan video yang diduga mengandung unsur LGBT merupakan bukti dari perkembangan teknologi dan informasi yang sangat masif.
Hal ini tentunya menjadi kewaspadaan tersendiri bagi orang tua khususnya dalam melakukan pengawasan terhadap konten dan informasi yang di akses anak saat menggunakan gadget. Karena itu, perlindungan terhadap anak atas konten yang tidak layak merupakan tugas dan tanggung jawab semua pihak. Mulai dari pemerintah, masyarakat, dan orang tua.