Sejumlah Prestasi Berhasil dicapai Kemendag Pada 3 Tahun Pemerintahan Jokowi

Pada 17 Oktober 2017 di Kantor KSP Gedung Bina Graha, Jakarta Pusat, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita melakukan konfrensi pers mengenai capaian kementerian perdagangan pada 3 tahun pemerintahan Jokowi-JK.

Dijelaskan oleh Mendag Enggartiasto Lukita, ada tiga tugas utama yang menjadi mandat Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla terhadap Kementerian Perdagangan, yakni menjaga stabililitas harga pangan, revitalisasi pasar rakyat dan meningkatkan ekspor.

“ Kemendag berkomitmen mengemban mandat tersebut,” ucap Mendag Enggartiasto Lukita.

Mendag Enggartiasto Lukita mengatakan, pada tahun 2017, Kementerian Perdagangan (Kemendag) berhasil menjaga stabilitas harga pangan menjelang dan juga pada saat lebaran 2017/1432 H. Capaian ini tercermin dari inflasi bulan mei 2017 sebesar 0,39% dan Juni 2017 sebesar 0,69 %.

“ Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, Angka tersebut merupakan angka terendah,” ujar Mendag Enggartiasto Lukita.

Lebih lanjut dikatakan oleh Mendag, Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari upaya yang dilakukan oleh Kemendag dalam penetapan harga eceran tertinggi gula sebesar Rp.12.500,-/kg, minyak goreng kemasan sederhana Rp.11.000,-/lt, minyak goreng curah Rp.10.500,-/lt, daging beku Rp.80.000,-/kg, beras medium Rp.9.450,-/kg dan beras premium Rp.12.800,-/kg.  

Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag)  no.20 tahun 2017 yang mewajibkan para pelaku usaha distribusi barang kebutuhan pokok yang mendistribusikan barang kebutuhan pokok untuk memiliki Tanda Daftar Pelaku Usaha Distribusi (TDPUD), serta Permendag no.27 tahun 2017 yang mengatur harga acuan pembelian di tingkat petani dan harga acuan penjualan konsumen untuk 9 komoditi yakni, beras, jagung, kedelai, gula, minyak goreng, bawang merah, daging sapi, daging ayam ras, dan telur ayam ras juga menjadi kunci atas keberhasilan Kemendag menjaga stabilitas harga pangan menjelang dan juga saat lebaran  2017.

Mengenai pasar rakyat, Mendag Enggar mengatakan selama tahun 2015-2016, Kemendag telah membangun sebanyak 391 unit pasar di lokasi prioritas kawasan tertinggal, terdepan dan terluar. Sementara di tahun 2017, dibangun 258 unit pasar rakyat melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Tugas Pembantu (TP).

Kemendag juga mendorong gerai maritim untuk melancarkan arus distribusi barang pokok dan penting, meningkatkan barang pokok dan penting, mengurangi disparitas harga barang pokok dan barang penting antar wilayah serta menjaga stabilitas harga dan meningkatkan perdagangan antar pulau.

Dalam peningkatan ekspor, neraca perdagangan pada bulan september 2017 mengalami surplus sebesar USD 1,76 miliar yang berasal dari sektor nonmigas.

Neraca perdagangan periode januari hingga september 2017 mengalami surplus sebesar USD 10,8 miliar yang terdiri dari defisit sektor migas sebesar USD 5,87 miliar dan surplus sektor non migas sebesar USD 16,74 miliar.

Nilai ekspor Indonesia di bulan september 2017 mencapai USD 14,54 miliar atau turun sebesar 4,51% dibanding ekspor bulan sebelumnya. Apabila dibandingkan dengan september 2016, ekspor indonesia mengalami peningkatan sebesar 15,60%. Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia per januari hingga september 2017 mencapai USD 123,3 miliar  atau meningkat 17,36% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Mendag juga mengatakan untuk lebih meningkatkan ekspor, Kemendag terus menggencarkan diversifikasi pasar dan produk. Pencapaian diversifikasi produk terlihat dalam pelaksanaan Trade Expo Indonesia (TEI) yang baru saja usai. Perolehan transaksi TEI 2017 yang mencapai 1,27 miliar menurut Mendag Enggar menjadi momentum ekspansi dan penguatan ekspor impor.(HS)