
Penulis: Dimas A Putra | Editor: Lina F | Foto: Kemlu.go.id
Jakarta, GPriority.co.id – Serbia, Panama, dan Kuwait secara resmi mengaksesi Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (Treaty of Amity and Cooperation/TAC) dengan negara-negara Asia Tenggara atau ASEAN.
Ketiga negara tersebut menjadi negara ke-52, 53, dan 54 yang mangaksesi Traktat setelah Arab Saudi yang sudah melakukan penandatanganan terlebih dahulu pada saat Pertemuan Para Menlu ASEAN (AMM) ke-56 bulan Juli lalu.
“Selama bertahun-tahun, TAC telah memainkan peran penting sebagai norma dan prinsip kolektif untuk mendorong hubungan baik, kebiasaan dialog, dan hidup berdampingan secara damai di kawasan,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam sambutannya pada seremoni penandatanganan, di sela-sela pertemuan Tingkat Menteri ASEAN di Jakarta, (4/9).
Di tengah dinamika geopolitik yang sarat akan rivalitas dan krisis kepercayaan, Retno munuturkan sangat penting memperkuat nilai-nilai yang ada di TAC untuk membangun kepercayaan.
Meningkatnya jumlah negara yang mengaksesi TAC kata Retno, menunjukkan antusiasme positif yang terus tumbuh. Ini harus dimanfaatkan untuk memperkuat stabilitas di kawasan dan dunia.
“TAC harus menyatukan ASEAN dan Mitra Wicara untuk mendorong kerja sama konkret dalam mengatasi tantangan bersama, mulai dari perubahan iklim, ketahanan pangan dan energi, hingga proliferasi kejahatan transnasional.”
“Bersama, kita bisa menjadi kekuatan positif untuk perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik. Hanya dengan menerapkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip di TAC kita bisa memastikan ASEAN tetap penting dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi,” tambahnya.
Diketahui, penandatanganan TAC dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Serbia Ivica Dačić, Wakil Menteri Luar Negeri Panama Vladimir Franco, dan Wakil Menteri Luar Negeri Kuwait Sheikh Jarrah Jaber Al Ahmad al Sabah.
Adapun secara total tahun ini ada 4 negara yang akses TAC. Seluruh negara Anggota Tetap Dewan Keamanan PBB (P5) telah menandatangani TAC, yaitu RRT (2003), Rusia (2004), Prancis (2007), AS (2009), dan Inggris (2012). Sementara dari anggota G20, hanya dua negara yang belum aksesi, yaitu Italia dan Meksiko.