
Penulis : Dimas | Editor : Lina F | Foto : Istimewa
Jakarta,GPriority.co.id-Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut sinergi antara kementerian dan lembaga (K/L) untuk pengembangan Indonesia National Single Window (INSW) diperlukan demi kemajuan sektor logistik Indonesia.
Ia menjelaskan Indonesia perlu memperbaiki Logistics Performance Index (LPI) serta biaya logistik yang masih masih kalah dari negara-negara Asia maupun negara berkembang lainnya.
“Oleh karena itu, upaya terus menerus kementerian dan lembaga dalam rangka menyederhanakan pelayanan itu menjadi salah satu keharusan,” ujarnya dikutip GPriority saat kegiatan diskusi INSW di Jakarta, Jumat (9/6).
Perlu diketahui, INSW merupakan sistem nasional Indonesia untuk penyampaian data dan informasi secara tunggal, pemrosesan data dan informasi secara tunggal dan sinkron, serta pembuatan keputusan secara tunggal untuk pemberian izin kepabeanan dan pengeluaran barang.
Saat ini, Lembaga National Single Window (LNSW) Kementerian Keuangan, sebagai lembaga yang mengelola INSW, tengah memperbaiki sistem agar bisa digunakan oleh seluruh dunia usaha.
Dengan perbaikan itu, Sri Mulyani berharap sektor logistik Indonesia dapat semakin kompetitif, terutama di tingkat internasional.
“Karena INSW betul-betul bisa dirasakan manfaatnya oleh dunia usaha. Jadi, kami berharap bisa mendapat timbal balik terus menerus dan langsung dari dunia usaha,” pungkasnya.
Selain sinergi dari kementerian dan lembaga, Menkeu juga berharap adanya saran dari para pelaku usaha untuk pengembangan sistem INSW, sehingga perbaikan yang dilakukan dapat sesuai dengan kebutuhan dunia usaha.
Diketahui, data Logistics Performance Index (LPI) 2023 oleh Bank Dunia menunjukkan sektor logistik Indonesia mengalami penurunan sebanyak 17 peringkat, dari urutan ke-46 pada 2018 menjadi urutan ke-63 pada tahun ini.
Secara total, LPI mengkaji sektor logistik dari 139 negara. Peringkat Indonesia berada di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand yang masing-masing berada pada peringkat 1, 31, dan 37.