
Urban legend adalah legenda perkotaan yang sering kali diceritakan oleh masyarakat, disebarkan dari mulut ke mulut. Biasanya berkaitan dengan misteri, horor, ketakutan, humor, atau bahkan kisah moral. Lalu bagaimana jadinya jika urban legend tersebut dijadikan sebagai tempat wisata?
Setiap tempat kadangkala memiliki sejarahnya masing-masing dan menjadi ingatan banyak orang. Seperti yang akan kita bahas kali ini, yaitu tempat-tempat bersejarah yang memiliki legenda dan menjadi tempat wisata yang patut untuk dikunjungi.
1. Rumah Si Pitung
Berada di daerah Marunda Pulo, Kecamatan Cilincing Jakarta Utara, Rumah Si Pitung ini dibeli oleh Pemda DKI pada tahun 1972 dari H. Mat Sani yang merupakan penghuni terakhir rumah tersebut. Si Pitung sendiri merupakan sosok legendaris Betawi dari Rawa Belong yang terkenal akan kemampuan bela dirinya. Si Pitung yang memiliki nama asli Ahmad Nitikusumah juga dikenal sebagai perampok ulung. Saat masih remaja Ia merasa sakit hati pada orang kaya karena hewan dan ternak milik orang tuanya di rampas oleh Belanda dan Tionghoa. Sejak saat itu Si Pitung berlatih ke perguruan silat dan sering melawan Belanda juga melakukan perampokan. Hasil rampokannya tersebut Ia bagikan kepada masyarakat.
Rumah Si Pitung sendiri merupakan rumah saudagar kaya asal Bugis bernama H. Safiuddin yang berdiri sejak tahun 1800 an. Ada dua versi mengenai rumah tersebut, yang pertama Si Pitung merampok rumah H.Safiuddin, dan versi kedua H.Safiuddin sebenarnya sahabat Si Pitung yang rumahnya dijadikan sebagai tempat persembunyian Si Pitung. Meskipun Rumah Si Pitung masih ada dan terjaga, namun makam Si Pitung masih menjadi misteri hingga saat ini. Kini Rumah tersebut dijadikan sebagai museum dan sebagai tempat wisata edukasi.
2. Toko Merah
Sesuai dengan namanya, Toko Merah diambil dari warna cat tembok bagian fasad gedung berwarna merah dengan tampilan bata-bata yang tidak diplester. Berada di Kawasan Kota Tua, toko merah ini menyimpan cerita kelam dan sejarah panjang sejak dibangun pada tahun 1730 oleh Gustaaf Willem Baron Van Imhoff pada zaman VOC. Peristiwa mengerikan tersebut yaitu “Geger Pacinan” yang saat itu banyak memakan korban masyarakat Tionghoa di Batavia pada tahun 1740. Ribuan Orang Cina dibantai oleh pasukan Belanda, rumah dan toko dibakar. Mayat-mayat bergelimpangan dengan darah yang menggenang, bahkan Kali Besar di depan Toko Merah pun penuh dengan darah dan mayat-mayat orang Cina.
Bangunan tiga lantai tersebut menjadi saksi bisu sejarah, bahkan urband legend Toko Merah yang menyimpan mistis dan angker sering menjadi perbincangan. Kejadian-kejadian aneh berbau gaib sering terjadi, tak hanya di malam hari, pada siang dan pagi hari pun sering terjadi peristiwa aneh.
3. Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya
Monumen Pancasila Sakti yang berlokasi di Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur merupakan saksi dari kejamnya anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) terhadap sejumlah jenderal TNI. Tempat ini pun menyimpan kisah mistis menyeramkan yang membuat bulu kuduk merinding. Aura mistis tersebut terdapat di sumur tempat pembuangan jasad para jenderal, setelah sebelumnya disiksa secara keji.
Asal muasal nama Lubang Buaya sebenarnya sudah ada sebelum lokasi itu jadi saksi tragedi G30S/PKI, awalnya Lubang Buaya adalah sebuah nama jalan. Pada waktu itu Lubang Buaya dijadikan tempat pembunuhan dan pembuangan sejumlah perwira Angkatan Darat (AD), yang terdiri atas Letjen Ahmad Yani, Mayjen R Suprapto, Mayjen MT Haryono, Mayjen S Parman, Brigjen DI Pandjaitan, Brigjen Sutoyo Siswomiharjo, dan Lettu Pierre Tendean. Untuk mengenang para perwira AD yang gugur dalam peristiwa tersebut, Presiden Soeharto mengusulkan ide untuk dibuatkan sebuah monumen. Monumen tersebut dinamakan Monumen Pancasila Sakti, yang terletak di Jalan Lubang Buaya, Jakarta Timur.
4. Si Manis Jembatan Ancol
Taman Impian Jaya Ancol merupakan tempat wisata yang terletak di Jalan Lodan Timur, Ancol, Kecamatan Pademangan, Kota Jakarta Utara, memiliki banyak sejarah yang menarik, salah satunya yaitu urband legend “Si Manis Jembatan Ancol”. Si Manis Jembatan Ancol merupakan legenda yang sudah hidup sejak abad ke-19, tepatnya pada masa penjajahan Belanda di DKI Jakarta yang dulunya bernama Batavia. Bahkan Si Manis Jembatan Ancol pernah diangkat ke layar kaca, dan dibintangi beberapa artis seperti Dewi Persik dan Kiki Fatmala.
Cerita misteri yang menyeramkan dari Si Manis Jembatan Ancol mempunyai dua versi yang berbeda dengan jalan cerita yang sama-sama tragis. Versi pertama dikisahkan oleh anak Mak Emper yang bernama Siti Ariah atau Maryam yang tewas akibat diperkosa sejumlah pria di sekitar jembatan itu. Versi kedua, Maryam menolak ajakan menikah dari orang kaya yang memiliki paviliun untuk menjadi selirnya, dan Maryam kabur. Naasnya di tegah perjalanan Maryam bertemu dengan orang kaya yang mata keranjang yaitu Oey Tambahsia, dengan dibantu kedua temannya Oey menangkap Maryam untuk menjadi simpanannya, Maryam pun memberi perlawanan. Namun pada akhirnya dia tewas dan jenazahnya dicampakkan begitu saja ke area persawahan yang jaraknya 400 meter dari Jembatan Ancol.
Untuk lokasi jembatannya sendiri, ada dua jembatan yang menjadi momok menakutkan bagi pengendara bermotor yang melintas di malam hari. Lokasi pertama yaitu jembatan goyang Ancol di Jalan RE Martadinata, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara atau bisa ditemui usai melewati Kampung Bahari. Lokasi kedua yaitu di kawasan Jembatan Item yang berada di sebelah kanan jalan RE Martadinata. (Dw)