38 Pengelola Destinasi Perhutani Ikuti Workshop Digital Tourism

Jakarta, Gpriority.co.id-Pandemi COVID-19 menjadi mimpi buruk bagi seluruh sektor industri, terutama pariwisata Indonesia. Untungnya, perkembangan teknologi menjadi angin segar bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk bisa bertahan dan berkembang di tengah pandemi.

Kunci utama para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif bertahan di tengah pandemi adalah memiliki kemampuan adaptasi, inovasi, dan kolaborasi yang baik. Ketiga kemampuan itu sebenarnya sudah mulai diterapkan di Indonesia melalui digital tourism.

Digital tourism merupakan salah satu strategi yang efektif dalam mempromosikan berbagai destinasi dan potensi pariwisata Indonesia melalui berbagai platform. Artinya, digital tourism tidak hanya sekadar mengenalkan, namun juga menyebar keindahan pariwisata secara luas untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia.

Bisa dibilang tren digital tourism tentu akan menjadi lompatan besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Sebab, digital tourism secara tidak langsung membuat masyarakat semakin melek dan ikut beradaptasi dalam perkembangan teknologi. Tentu bukan hal yang sulit, karena gaya hidup masyarakat cenderung cepat dan bersentuhan langsung dengan internet.

Bukan hanya itu saja, saat ini tren pariwisata juga mulai bergeser ke arah digital. Salah satu buktinya terlihat dari aktivitas wisatawan yang mulai merencanakan perjalanan, pre-on-post journey, hampir seluruhnya dilakukan secara digital.

Mengingat Digital Tourism sangat bermanfaat bagi pelaku industri pariwisata khususnya pengelola destinasi pariwisata perhutani, panitia API Award bekerja sama dengan perum perhutani menggelar workshop yang diikuti 38 Pengelola destinasi perhutani.

Menurut laman medsos API Award, para peserta diberikan pelatihan dan pembelajaran terkait dengan pariwisata digital.

Berikut daftar lengkap peserta yang mengikuti workshop digital tourism.
1. Hutan Pinus Limpakuwus (KPH Banyumas Timur)
2. Puncak Lawu (KPH Surakarta)
3. Sekipan (KPH Surakarta)
4. Pringgondani (KPH Surakarta)
5. Taman Saraswati (KPH Surakarta)
6. Sakura Hills (KPH Surakarta)
7. Lawu Park (KPH Surakarta)
8. Pulau Merah (KPH Banyuwangi Selatan)
9. De Djawatan (KPH Banyuwangi Selatan)
10. Kampung Cai Ranca Upas (KBM Ecotourism Jawa Barat & Banten)
11. Kawah Putih (KBM Ecotourism Jawa Barat & Banten)
12. Patuha Resort (KBM Ecotourism Jawa Barat & Banten)
13. Cikole Jayagiri Resort (KBM Ecotourism Jawa Barat & Banten)
14. Galunggung (KBM Ecotourism Jawa Barat & Banten)
15. Karaha Bodas (KBM Ecotourism Jawa Barat & Banten)
16. Curug Cileat (KPH Bandung Utara)
17. Curug Cilengkrang (KPH Bandung Utara)
18. Curug Cimahi (KPH Bandung Utara)
19. Curug Layung (KPH Bandung Utara)
20. Geger Bintang Matahari (KPH Bandung Utara)
21. LHI Jayagiri (KPH Bandung Utara)
22. Pusaka Mulya – Pasir Panyawangan (KPH Bandung Utara)
23. Puncak Bintang (KPH Bandung Utara)
24. Talaga Cikahuripan (KPH Bandung Utara)
25. Burangrang Selatan (KPH Bandung Utara)
26. Puncak Eurad (KPH Bandung Utara)
27. Talaga Warna (KPH Bandung Utara)
28. Lembah Pinus Sukawana (KPH Bandung Utara)
29. Nyawang Bandung (KPH Bandung Utara)
30. Kampung Sunda (KPH Bandung Utara)
31. Cibolang (KPH Bandung Selatan)
32. Gunung Puntang (KPH Bandung Selatan)
33. Hulu Sungai Citarum/Cisanti (KPH Bandung Selatan),
34. Punceling (KPH Bandung Selatan)
35. Kampung Ciherang (KPH Sumedang)
36. Curug Batu Blek (KPH Tasikmalaya)
37. Curug Gado Bangkong (KPH Tasikmalaya)
38. Citumang (KPH Ciamis). (Hs.Foto.Api Award)