Jakarta, GPriority.co.id- “Yang paling diutamakan itu industrial kulit, jadi ada produk dari kerajinan kulit,” ujar perwakilan UMKM Magetan Ali Rifki yang hadir pada ajang APKASI 2022 pada Kamis, 20 Juli 2022.
Hasil kerajinan kulit dipamerkan oleh UMKM asal Kabupaten Magetan, Jawa Timur sebagai potensi unggulan dari Kabupaten Magetan, Jawa Timur di ajang APKASI Otonomi Expo 2022. Pameran ini diadakan pada 20 – 22 Juli 2022 di JCC Senayan, Jakarta Pusat.
Produk industrial kulit diolah secara khusus menjadi kerajinan apik yang memiliki nilai dan harga jual yang kompetitif. Bukan tanpa alasan kulit menjadi potensi unggulan di Magetan, sebab Magetan sendiri merupakan wilayah yang memiliki sentral penyamakan kulit terbesar se-Indonesia.
Untuk harga dari kerajinan kulit sendiri tergantung jenis dari kerajinan itu sendiri. Menurut Ali kerajinan kulit yang paling murah ada pada gantungan kunci seharga Rp 5.000 dan untuk yang paling mahal yaitu pada kerajinan jaket mencapai Rp 1.500.000.
Distribusi kerajinan kulit dari Magetan sendiri diakui oleh Ali sudah mencapai pasar luar daerah Magetan.
“Kota-kota penunjang kami itu Madiun, Ponorogo, Ngawi, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulung Agung, itu yang paling sering kerjasama dengan kami,” kata Ali.
“Selain itu juga ada wilayah lain seperti Solo, Kediri, Pasuruan, Banyuwangi, Jember, bahkan sampai ke wilayah Jogja,” sambungnya.
Selain kerajinan kulit, Kabupaten Magetan turut memamerkan produk UMKM lainnya seperti kripik singkong, kain batik, dan minuman herbal tradisinal berbahan dasar lemon asli yang tumbuh di wilayah Magetan.
Ali juga mengatakan bahwa UMKM di Magetan turut merasakan dampak akibat Covid-19, maka dari itu ada beberapa upaya yang dilakukan oleh Dinas Magetan untuk membangkitkan UMKM yang ada yaitu dengan melakukan konseling.
“Dinas gencar melaksanakan konseling untuk temen-temen UMKM dan juga ada kegiatan seperti pameran atau bazar, sehingga kita berusaha tidak hanya jual di lokal tapi kita coba terobos ke pasar luar dari wilayah Magetan,” tukasnya.
Ali merasa bahwa dengan adanya APKASI 2022 ini dapat membantu membuka peluang untuk meluaskan jangkauan pemasaran hingga luar daerah dan keuntungan lainnya.
“Kita juga bisa mengetahui produk dari teman-teman luar daerah yang mudah-mudahan juga bisa diajak bekerja sama dengan kita, gitu,” ujar Ali menjelaskan kesan mengikuti APKASI 2022.
Sebagai pemilik UMKM, Ali secara pribadi tidak mengharapkan lebih pada pemerintah kabupaten.
“Saya pribadi tidak banyak berharap ya. Kecuali memang kita pengen pemerintah daerah itu memfasilitasi kami masalah marketing, yaitu dimana produk-produk kita bisa lebih banyak dikenal ke luar wilayah kota Magetan,” tukasnya.
Menurut Ali, fasilitas pemasaran produk UMKM dari pemerintah memang diperlukan dan memiliki peran penting untuk bisa menembus pasar luar daerah. Dengan begitu para UMKM sudah bisa menjadi pendukung kemajuan UMKM di Magetan. (Gs.Foto.Adi)